26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42454

Hari Ini Jembatan Comal Disisi Utara Ditutup

Semarang, Aktual.co — Jembatan Comal-Pemalang yang menghubungkan arah Jakarta-Sematang hari ini mulai resmi ditutup. Penutupan itu dilakukan karena ada perbaikan secara permanen, paska jembatan strategis di Jalur Pantura amblas pada pekan lalu.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jalan dan jembatan Bina Marga wilayah Pemalang, Ya’foor Sulaiman, menyatakan penutupan itu karena masih ada perbaikan secara permanen.

“Kita resmi kerjakan yang di utara. Artinya, yang di utara mulai dikerjakan hari ini,” kata Ya’foor saat dihubungi aktual.co, dari Semarang, Selasa (21/10).

Sebelumnya, jembatan itu diperbaiki sementara waktu, mengingat arus mudik lebaran idul fitri 1435 H.

Ya’foor memastikan bakal ada kemacetan kendaraan dari ataupun menuju ke Semarang. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Perhubungan dan petugas polisi untuk membuat rekayasa lalulintas. “Kita kerjasama dengan pihak kepolisian dan perhubungan, kewenangan ada pada mereka . Jadi rekayasa lalulintas itu teman-teman dari polisi dengan Dinas Perhubungan,” ujar Ya’foor.

Menurut Ya’foor, kemacetan tersebut wajar mengingat volume kendaraan yang tidak tertampung dengan luas jembatan Comal sisi selatan yang sudah bisa dilalui kendaraan jenis apapun. “Bayangkan dari empat jalur menjadi dua jalur ya pasti bakal ada kemacetan. Pasti akan ada sesuatu,” terang Ya’foor.

Artikel ini ditulis oleh:

Dipastikan Kena Sanksi Komdis PSSI, Persipura Terima

Jakarta, Aktual.co — Ketua Panitia Penyelenggara (Panpel) Pertandingan Persipura Jayapura, Fachrudin Passolo mengatakan, tim ‘Mutiara Hitam’ terancam kena sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, pascainsiden pelemparan botol bekas air mineral ke dalam lapangan.

“Kemungkinan besar kami (Persipura) kena sanksi, karena pelemparan botol ke dalam lapangan pada laga tadi,” kata Fachrudin usai Persipura mengalahkan Arema di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Selasa petang.

Ia mengatakan sanksi tersebut tetap akan diterima oleh Persipura karena aksi tidak terpuji sejumlah penonton dan suporter Persipura.

Selain melempar botol bekas air mineral ada juga yang masuk ke dalam lapangan.

“Kami tetap menerima, apa pun itu sanksinya. Karena itu konsukuensi dari laga yang sempat ricuh,” katanya.

Untuk itu, Fachrudin yang juga Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Jayapura mengharapkan suporter dan penonton Persipura Jayapura agar bisa bersikap bijak dan dewasa dalam menyikapi aksi di lapangan hijau tatkala ada tindakan yang kurang berkenan baik di kubu lawan atau lainnya.

“Harapannya insiden ini jangan terulang lagi. Kita harus berikan dukungan yang positif, kalau aksi lempar melempar sudah tidak jaman lagi, baiknya menyaksikan laga dengan santun sehingga mengundang simpatik tim lawan dan insan bola tanah air,” katanya.

Pada laga yang berakhir untuk kemenangan Persipura dengan skor 2-1, terjadi insiden memalukan di menit 83, dimana Dendy Santoso pemain bertahan Arema Cronous yang baru bermain beberapa menit, terlibat adu jotos dengan pemain sayap kiri Persipura Ruben Sanadi.

Insiden ini kemudian menjadi pemicu sejumlah pemain kedua tim bersitegang, bahkan penonton Persipura melakuka aksi tidak terpuji dengan melemparkan bekas botol air mineral kedalam lapangan.

Dengan adanya aksi ini secara otomatis laga tersebut sempat berhenti belasan menit lamanya, namun panitia penyelenggara pertandingan Persipura dan aparat kepolisian bergerak cepat untuk menghentikan insiden tersebut.

Dendy Santoso dan Ruben Sanadi oleh wasit Najamudin Aspiran asal Balikpapan akhirnya dihadiahkan kartu merah.

Artikel ini ditulis oleh:

Swasta Belum Lirik Bisnis Gedung Parkir di Jakarta

Jakarta, Aktual.co —Ada salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, yang sayangnya hingga saat ini belum juga dilirik oleh pihak swasta, yakni mendirikan gedung parkir.
Kepala Sub Dinas Tata Ruang Jakarta Barat, Monggur Siahaan mengatakan pihak swasta tak tertarik bangun gedung parkir lantaran pertimbangan untung rugi.
“Belum ada yang melirik karena mungkin lebih pada persoalan hitung-hitungan ekonomi. Membangun gedung untuk perkantoran akan jauh lebih beruntung bila dibanding dengan parkir. Apalagi soal lahan yang semakin sulit temui di daerah perkotaan,” katanya, di Jakarta, Selasa (21/10).
Padahal, kata dia, prospek ‘bisnis’ gedung parkir lumayan moncer karena terus meningkatnya jumlah kendaraan di Jakarta. Sehingga meningkat pula kebutuhan akan tempat parkir. 
Sebenarnya, kata Monggur, kalau pihak swasta tidak mau bangun gedung parkir, pemerintah daerah bisa saja membangun  dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Meskipun harus berhadapan dengan permasalah lahan yang semakin sempit di Jakarta. Meskipun kalau dikelola pemerintah maka biayanya akan jauh lebih murah.

Artikel ini ditulis oleh:

Tukang Panci Cawang Keluhkan Meroketnya Harga Alumunium

Jakarta, Aktual.co —Para pembuat alat masak yang menggunakan bahan alumunium dan stainless steel di Cawang, Jakarta Timur keluhkan terus meroketnya harga plat alumunium.
Imam, salah seorang pengusaha alat masak, mengatakan harga plat alumunium selebar satu kali dua meter saat ini terus naik dari Rp130 ribu menjadi Rp160 ribu.
Kenaikkan itu dikeluhkannya lantaran dalam sebulan bisa naik dua kali. “Sekali naik bisa Rp10 ribu sampai Rp20 ribu,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (21/10).
Tak mau kecewakan pelanggan, meski harga bahan baku terus meroket Iwan memilih mengurangi keuntungan yang bisa didapatnya ketimbang menaikkan harga. 
Dari selembar plat alumunium, Iwan mengaku bisa membuat dua dandang besar berdiameter 45cm. Dandang seukuran itu dijualnya dengan harga Rp450 ribu.
Berbeda dengan Imam, pengusaha lainnya yakni Malay, justru lebih memilih menaikkan saja harga ke konsumen untuk menutup ongkos produksi. 
“Kami terpaksa menaikkan harga produk. Yang susah jika sudah ada pemesan, kita sudah tentukan harga ternyata bahan baku naik,” katanya.
Dia mengaku khawatir terus naiknya harga plat alumunium bakal membuat produk alat masak lokal sulit bersaing dengan produk luar negeri yang harganya lebih murah. 

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Jokowi Terjebak Pada Pernyataan Politiknya Soal Calon Menteri

Semarang, Aktual.co — Pengamat politik Universitas Diponegoro Budi Setiono Phd menilai Presiden RI Joko Widodo mengalami “kegalauan” saat menetapkan sejumlah nama menteri yang bakal mengisi kursi kabinet Tri Sakti.

“Kegalauan” itu akibat pernyataan politik mengenai susunan kabinetnya dari kalangan profesional, sedangkan itu tidak sesuai kepentingan pendukungnya.

“Jokowi tersandera pada pernyataannya bahwa menteri harus bebas dari ikatan partai politik. Pada kenyataannya, kondisi itu berbalik dari harapannya selama ini. Kenyataannya ada dari unsur kalangan partai yang memang ditunjuk secara profesional,” ucap dia saat dihubungi Aktual.co di Semarang, Selasa (21/10).

Menurut pihaknya, statement politik Jokowi asal melontarkan omongan, tanpa lebih dulu ada pembahasan secara matang di internalnya. Artinya dirinya tidak memperhatikan dan mengakomodir kepentingan para pendukung selama ini.

“Jokowi menyatakan hal itu tanpa konsolidasi lebih dulu. Nah, itu artinya kesalahan Jokowi sampai sejauh ini belum menetapkan susunan kabinetnya, kapan waktu pastinya, karena masyarakat sudah menunggu jawabannya,” terang dia.

Tersanderanya Jokowi karena segmentasi partai, kata dia, terdapat dua alasan utama. Pertama, Jokowi tidak memiliki visi-misi program kerja yang jelas dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Akibatnya, penyusunan kabinet menteri sejauh ini ada keterlambatan dan belum pasti.

Kedua, lanjut dia, Jokowi tersandera dari situasi segmentasi politik pendukung, baik relawan, partai koalisi, dan investor politik asing yang turut serta mendudukan Jokowi menjadi Presiden.

Dari situ ada tarik ulur antara kepentingan pendukungnya. Jika salah jalan, maka pendukung ini bisa juga menyerang balik terhadap Jokowi.

“Pendukung Jokowi itu bisa terjadi pukulan balik. Itu akan menjadi blunder bagi dirinya,” terang dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemerintahan Jokowi Diharapkan Bisa Majukan Olahraga

Jakarta, Aktual.co — Pelatih cabang olahraga (cabor) angkat besi Indonesia, Dirja Wihardja berharap, agar Kementerian yang khusus menangani olahraga di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), harus benar-benar mempunyai semangat untuk memajukan olahraga di Tanah Air.

“Mudah-mudahan pemerintah kedepan bisa lebih baik mengurus olahraga Indonesia,” harap Dirja ketika ditemui di sekretariat Pengurus Besar Persatauan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB Pabsi), Jakarta, Selasa (21/10).

Selain itu Dirja juga menghimbau agar para ‘stakeholders’ (pemangku kebijakan) olahraga nantinya, harus saling bekerjasama.

“Pemerintah Jokowi harus bisa mengoptimalisasi lembaga-lembaga olahraga. Jangan ada lagi perdebatan yang tidak jelas,” pintanya.

Menurut Dirja, perseteruan yang kini menjadi polemik antara Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), memang tidak berdampak besar bagi cabor yang dia kelola.

Namun, dikatakan Dirja, permasalahan tersebut akhirnya berimbas pada program-program seperti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) olahraga yang telah ditetapkan.

Seperti yang dialami oleh cabor angkat besi sekarang. Karena perdebatan tersebut, persiapan teknis para atlet angkat besi untuk mengikuti kejuaraan dunia di Kazakstan pada awal November nanti, jadi terganggu.

“Hingga saat ini, pendanaan untuk membeli tiket pesawat para atlet, visa, dan lainnya masih belum bisa terpenuhi,” tutupnya.

Pada kejuaraan dunia yang berlangsung pada 4-16 November, Pabsi mengirimkan empat atlet wanita dan tujuh atlet pria.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain