25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42468

Dirut Baru Perhutani: Kultur dan Mindset SDM Adalah Kunci Perubahan

Jakarta, Aktual.co — Perum Perhutani telah resmi menyambut Direktur Utama barunya Mustoha Iskandar yang menggantikan Bambang Sukmananto. Penyambutan Dirut baru ditandai dengan penyerahan buku Memori Kerja dari Bambang Sukmananto kepada Mustoha Iskandar.

Sebagai Dirut Baru Perum Perhutani, Mustoha Iskandar menyatakan akan segera melakukan management change. Di mana Perhutani akan percepat transformasi dari beuracratical culture ke corporate culture. Menurutnya perubahan tidak cukup sampai tingkat struktural saja tetapi harus sampai perubahan kultural.

“Artinya, kultur dan mindset SDM adalah kunci. Sudah seharusnya BUMN itu memiliki korporat kultur, bukan lagi birokratik kultur. Perubahan struktural saja belum cukup,” kata Mustoha saat ditemui di Jakarta, Selasa (21/10).

Ia melanjutkan, itulah hal utama yang akan ditekankan sebagai Dirut Perum Perhitani. Mempercepat transformasi dari beuracratical culture ke corporate culture.

“Pak Bambang kemarin sudah melakukan perubahan struktural, dan ke depannya saya ingin juga melakukan perubahan, tapi perubahan kultural (corporate culture). Ini perlu kita lakukan untuk menciptakan value creation perusahaan,” lanjut teman kuliah Presiden Joko Widodo di Universitas Gajah Mada (UGM) itu.

Sebagai informasi, pada tanggal 17 Oktober 2014, Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Industri Strategis Kementerian BUMN telah menyerahkan salinan Keputusan Menteri BUMN tentang Pemberhentian dan pengangkatan Direksi Umum Perhutani kepada Mustoha Iskandar, yang sebelumnya menjabat Direktur Komersial Kayu Perum Perhutani menggantikan Bambang Sukmananto sebagai Dirut Perum Perhutani.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Desmond Yakin Jokowi Tak Tepati Janji

Jakarta, Aktual.co — Banyak kalangan khawatir jika kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla bakal diisi dengan para neoliberalisme, salah satunya nama bekas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang dikabarkan akan menjadi menteri di kabinet Jokowi-JK.
Ketua DPP Partai Gerindra Deamond J Mahesa mengatakan, sosok Sri Mulyani tidak mencerminkan semangat kabinet kerja yang didengungkan Jokowi-JK.
“Saya khawatir ketika kabinet terbentuk justru rakyatlah yang akan banyak bekerja, sementara para menteri lebih banyak memberi perintah,” kata Desmond di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (21/10).
Mantan anggota Komisi III DPR RI itu khawatir Jokowi-JK tidak bisa merealisasikan janjinya saat kampanye dulu.
“Saya tidak yakin dan pesimis Jokowi bisa merealisasikan janjinya,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Johan Bersyukur Tak Ada Nama Pimpinan Masuk Bursa Menteri Jokowi

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah terdapat nama salah satu pimpinan yang masuk dalam daftar kabinet Presiden Joko Widodo. 
Deputi Pencegahan sekaligus Juru Bicara KPK, Johan Budi, mengatakan Ketua Abraham Samad yang diisukan ditunjuk jadi Jaksa Agung, mengklarifikasi sendiri kepadanya bahwa dari 43 nama kabinet yang diserahkan tim transisi, tidak ada namanya.
“Kemarin pimpinan sebut, Alhamdulilah tidak ada nama pimpinan. Itu tidak ada,” kata Johan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/10).
Meski demikian, Johan tak dapat memastikan apakah hal itu bersifat final dari Jokowi.
“Ya ini informasi yang disampaikan ke saya. Saya tidak tahu kalau misalkan Pak Jokowi masih ada nama-nama yang disimpan tapi tidak disampaikan ke KPK,” ujar Johan.
Seperti yang diberitakan, Jumat pekan lalu Jokowi menyerahkan 43 nama calon menteri ke KPK untuk ditelusuri rekam jejaknya. Nama Abraham sendiri, diisukan masuk dalam kandidat sebagai calon Jaksa Agung menggantikan Basrief Arief.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pengumuman Menteri Ditunda, Pemilihan Pimpinan Komisi Tetap Jalan

Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Fraksi Partai Golkar di DPR, Bambang Soesatyo mengatakan penundaan pengumuman nama-nama menteri di pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tidak akan mempengaruhi agenda pembagian jatah pimpinan dan anggota komisi di DPR.
“Penundaan pengumuman nama menteri di pemerintahan Jokowi-JK tidak akan mengganggu agenda pembahasan nama anggota komisi dari tiap fraksi yang akan kita lakukan siang ini,” kata Bambang di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (21/10).
Menurutnya, tidak ada pengaruh jika jumlah menteri di pemerintahan Jokowi-JK bertambah. Pemilihan ketua komisi, kata Bambang, akan tetap jalan.
“Kita pun akan tetap melanjutkan pemilihan ketua komisi, jadi tidak ada pengaruh mau jumlah menterinya bertambah atau nama kementeriannya apa,” kata dia.
Menurut dia, jumlah 11 komisi yang telah ditetapkan sebelumnya dalam Sidang Paripurna DPR akan menyesuaikan dengan jumlah dan nama kementerian di Pemerintahan Jokowi-JK.
“Contohnya nanti ada Kementerian Maritim, kita akan lihat filosofi kepentingannya lebih dulu. Kalau lebih condong pada peningkatan potensi perikanan maka masuk Komisi IV DPR, kalau lebih ke transportasi laut, ya ke Komisi V DPR, tapi  bila terkait keamanan akan dimasukan Komisi I DPR,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Sampah Menumpuk di Monas, Ahok Tak Mau Salahkan Relawan Jokowi

Jakarta, Aktual.co —Acara kirab dan syukuran para pendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang digelar malam tadi di Lapangan Monas, menyisakan gunungan tumpukan sampah.
Sejak tadi pagi, upaya membersihkan tumpukan sampah sudah digelar. 
Menurut Informasi yang didapat, Dinas Kebersihan Jakarta sampai menurunkan lebih dari seribu petugas dan 22 truk sampah untuk mengangkut sekitar 100 ton sampah ‘hasil’ pesta rakyat semalam.
Ketika dikonfirmasi, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan bersih-bersih sampah di Monas akan dituntaskan hari ini. 
Diakuinya, tumpukan sampah hingga pagi tadi masih berserakan di Monas karena petugas kebersihan yang diturunkan saat dan usai acara digelar semalam kerepotan membersihkan hanya dalam waktu semalam.
“Makanya kita bilang ini semuanya harus dibereskan. Semua petugas kebersihan yang kerja malam juga gak keburu. Kan difokuskan yang Jalan Sudirman-Thamrin dulu. Untuk yang di kawasan Monas hari ini diusahakan selesai,” ujar Ahok di Balaikota DKI, Selasa (21/10).
Selain itu, kata Ahok, sampah yang menggunung juga disebabkan oleh banyaknya jumlah relawan Jokowi-JK yang datang semalam ke Monas. Ditambah lagi mereka tidak terlatih untuk menjaga kebersihan. 
“Abisnya (massanya) banyak, orangnya gak pernah dilatih. Harusnya kalau mau buang sampah di kantongin dulu,” ujarnya.
Namun Ahok enggan untuk menyalahkan atau menuntut pihak penyelenggara untuk membersihkan sampah di Monas. Dia lebih memilih agar pihak Pemda saja yang membersihkan sampah.
“Kita yang kerjain. Itu kan kerjaan relawan, waktu yang di KPU sana di MK saja yang orangnya jelas aja gak mau beresin, padahal udah kita kirim surat dia malah diem aja. Yaudah mendingan kita aja yang kerjain,” ujarnya.
Sebagai informasi, kemarin Jokowi-JK mengikuti acara kirab dan syukuran rakyat di Monumen Nasional seusai dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk lima tahun mendatang. Acara tersebut berlangsung hingga larut malam dan menyisakan tumpukan sampah di sekitar kawasan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

PPP Dipastikan Dapat Jatah Kursi Menteri

Jakarta, Aktual.co — Politikus PDI Perjuangan Aria Bima mengatakan, PPP sudah bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat.
Bahkan, Presiden Joko Widodo sudah setuju kader PPP bakal masuk kabinet Jokowi-JK. Namun, hal itu tergantung Ketua Mejelis Syariah PPP KH Maimoen Zubair (Mbah Moen).
“Bapak (Jokowi) sepakat bahwa PPP diakomodasi di dalam,” kata Aria Bima di Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (21/10).
Namun dia belum dapat memastikan PPP akan mendapat jatah kursi menteri apa. Aria juga mengaku tidak tahu berapa kursi menteri yang didapatkan PPP.
“Posisinya belum, masih menunggu Mbah Mamoen. Jadi tadi ketemu Pak Jokowi, untuk bicara bahwa PPP yang masuk. Tapi tergantung Mbah Moen, kunci rekonsiliasinya,” kata Aria. 

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain