30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42563

Golkar Akan Undang Jokowi Dalam Perayaan HUT Emas

Jakarta, Aktual.co — Ketua DPP Partai Golkar Rully Chairul Azwar mengatakan partainya akan mengundang presiden terpilih Joko Widodo untuk hadir dalam perayaan HUT Emas Partai Golkar yang diselenggarakan di Kemayoran, 28 Oktober mendatang.
“Kami memang belum ada undangan resmi untuk beliau, tetapi kami ingin beliau dapat hadir di HUT Golkar,” kata Rully di Jakarta, Sabtu (18/10).
Hal itu ia sampaikan setelah mengikuti konferensi pers “HUT Emas Partai Golkar ke-50 Tahun” di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Ia berharap, Jokowi bisa memenuhi undangan tersebut dan dapat memberikan sambutan serta pidato politik di depan kader-kader Partai Golkar.
“Ini juga merupakan ajang silaturahim antara Jokowi dengan kader-kader kami yang hadir dari seluruh Indonesia,” katanya.
Acara puncak HUT Emas Golkar akan diadakan pada 28 Oktober 2014 dengan berbagai kegiatan, antara lain sambutan dan pidato politik dari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, penghargaan kepada tokoh-tokoh yang berjasa membangun Golkar, dan pertunjukan perjalanan Golkar selama 50 tahun lewat video yang akan diputar selama 50 menit.
Partai Golkar akan mengundang sekitar 6.000 orang yang terdiri dari kader-kader Partai Golkar dari seluruh daerah, pimpinan-pimpinan Partai Politik baik dari Koalisi Merah Putih (KMP) maupun Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Kemudian, Golkar turut juga mengundang tamu-tamu dari negara sahabat, antara lain para duta besar, dan pimpinan-pimpinan Partai Politik negara-negara sahabat, antara lain dari Malaysia, Singapura, Australia, dan Tiongkok.

Artikel ini ditulis oleh:

Jokowi Jangan Ada Dendam Politik Terhadap Aceh

Banda Aceh, Aktual.co — Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla jangan memiliki dendam politik untuk Aceh. Hal itu ditandai, bocoran menteri yang mengisi kabinet Jokowi tidak ada satu pun yang berasal dari Aceh.
“Jika tidak ada menteri dari Aceh, itu membuktikan Jokowi tidak memiliki sensitivitas terhadap perasaan masyarakat daerah, terutama daerah-daerah yang jauh dari pusat politik seperti Aceh,” sebut pengamat Politik dari Universitas Malikussaleh, Aceh, Rizwan Haji Ali, kepada Aktual.co, Sabtu (18/10).
Alumnus University Kebangsaan Malaysia (UKM) ini mengkhawatirkan Jokowi dan timnya memiliki dendam politik untuk Aceh. Hal itu dinilai tidak sejalan dengan semangat rekonsiliasi nasional paska pemilihan presiden.
“Jokowi jangan memiliki dendam untuk Aceh,” sebutnya. Sekadar diketahui Pilpres lalu, pasangan Prabowo-Hatta Rajasa meraih suara 54 persen, sedangkan pasangan Jokowi-JK hanya meraih 46 persen. 
Sementara itu, Ketua DPP Persatuan Wartawan Aceh (PWA), Muhammad Abdoel Hamid, menyebutkan jika tidak ada menteri dari Aceh dalam kabinet Jokowi, maka Jokowi tercatat orang pertama yang tidak mengakomodir putra terbaik Aceh dalam kabinet. Pasalnya, presiden sebelumnya selalu mengakomodir putra Aceh masuk kabinet.
“Jokowi berarti orang pertama yang tidak mengakomodir putra Aceh di kabinet,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, informasi yang diperoleh aktual.co menyebutkan kabinet Jokowi akan diisi oleh 25 pos kementerian. Dari jumlah itu tidak satu pun putra Aceh menempati posisi pos menteri.

Ahok Diminta Tak Terus Berpolemik Oral

Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik Ray Rangkuti menanggapi persoalan Ahok yang kerap menarik perhatian masyarakat karena gaya bicara dan bahasanya yang blak-blakan dan terkesan arogan. Menurutnya, untuk menyikapi wajar atau tidaknya sikap Ahok tersebut tergantung pada kultur mana yang melihat.
“Tergantung kultur mana yang melihat. Mungkin kalau disini (Jakarta) agak kaget dengan sikap Ahok seperti itu, tetapi kalau di Sumatera ya mungkin sikap Ahok itu ya dianggap biasa saja,” ujar Ray ketika dihubungi, Sabtu (18/10).
Ray mengatakan, bagian terpenting dari Ahok adalah bukan dari gaya bicaranya tetapi dari isinya, apakah sesuai dengan substansinya dan apakah menyalahi peraturan dan adat istiadat atau tidak. Dengan begitu, penilaian terhadap Ahok akan lebih objektif.
“Cara yang benar menilainya adalah dengan melihat benar atau tidak substansinya, apakah menyalahi peraturan atau tidak. Kan kalau begitu penilaiannya bisa lebih objektif,” ujarnya.
Ray juga menanggapi pernyataan Ahok beberapa waktu lalu yang meminta petugas kepolisian untuk tidak segan untuk menembak di tempat bagi pelaku anarkis yang mengancam nyawa banyak orang. Pernyataan Ahok tersebut menimbulkan bermacam-macam reaksi dari masyarakat, ada yang menganggap wajar, adapun yang menganggap itu tidak wajar untuk diucapkan oleh Ahok yang merupakan seorang pemimpin.
Kembali lagi, Ray mengatakan segala sesuatu yang diucapkan Ahok harus dilihat lagi kepada konteksnya. “Harus dilihat konteksnya seperti apa, kan kalau dipenggal seperti itu kesannya jadi tidak elok. Jadi orang selalu melihat kata ‘ditembaknya’ itu. Makanya kembali lagi ke konteksnya, dasar dia (Ahok) ngomong begitu seperti apa, tujuannya seperti apa,” ujarnya.
Ray kemudian memberikan saran kepada Ahok, untuk mengurangi sikapnya yang terlalu banyak berpolemik oral, karena jika Ahok terus menanggapi komentar semua hal, maka ia akan menjadi orang yang tidak fokus.
“Saran saya, Ahok jangan terlalu banyak berpolemik oral dengan menanggapi semua hal, itu akan membuat dia jadi orang yang tidak fokus,” ujarnya.
Ahok disarankan untuk membuktikan semua program-program dan kebijakannya tidak dengan omongan, tetapi dengan kerja nyata. Apabila kerja nyata dilakukan dan berhasil dijalankan, maka dengan begitu, segala kritikan yang datang akan meredam dengan sendirinya.
“Lebih baik Ahok buktikan saja dengan kerja nyata. Kalau misalkan kemacetan bisa berkurang, banjir bisa berkurang, dengan sendirinya kritikan-kritikan yang selama ini datang dari masyarakat akan mereda karena sudah ada hasilnya,” ujarnya.

Kiai Jateng PPP Tolak Hasil Muktamar Surabaya

Jakarta, Aktual.co — Ulama PPP Jawa Tengah menolak hasil Muktamar Surabaya yang dilaksanakan baru-baru ini. 
Muktamar yang menghasilkan Muchammad Romahurmuziy sebagai ketua umum dianggap tidak sejalan dengan Majelis Syariah dan Mahkamah Partai.
Hasil penolakan ini diprakarsai KH Haris Shodaqoh dari Pengasih Pondok Pesantren Al-Itqon, Bugen, Semarang, KH Wafi Maemoen dari Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, KH Zuhrul Anam dari Pengasuh Pondok Pesantren At-Taujih Leler, Banyumas, KH Abdurrozaq dari Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Falah, Srumbung, Magelang, dan KH Labib Shodiq dari pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah, Benda, Brebes.
Lima kiai asal Jawa tengah ini juga memerintahkan DPW dan DPC PPP se-Jawa Tengah untuk menghadiri dan mensukseskan Muktamr yang akan diselenggarakan oleh Majelis Syariah dan Mahkamah Partai.
“Tidak hanya untuk Jawa Tengah, ulama juga meminta DPW dan DPC se-Indonesia turut hadir di muktamar tersebut,” tulis rilis yang didapat Aktual.co, Sabtu (18/10).

ESDM Luncurkan Peta Jalan Kebijakan Gas Bumi

Jakarta, Aktual.co — Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo meluncurkan buku Peta Jalan Kebijakan Gas Bumi Nasional 2014-2030 dan Buku Cadangan Penyangga Energi yang mengupas detail kondisi terkini pengaturan industri gas nasional.
Peluncuran buku itu dilakukan oleh Wamen ESDM di Hotel Hollday Inn Jakan Juanda Kota Bandung, Kamis (17/10) malam.
“Buku ini dapat menjadi pedoman bagi, akademisi, praktisi, pengamat, stakeholder dan masyarakat yang tertarik untuk mengetahui detil kondisi terkini dan rencana pengaturan industri gas nasional,” kata Susilo Siswoutomo.
Buku peta jalan, terdiri dari sembilan bab, diawali dengan pendahuluan, sejarah gas bumi, infrastruktur, konsep harga, peran dan bentuk BUMN Penyangga Gas, regulasi dan tatakelola gas bumi serta keselamatan dan lingkungan.
Peluncuran ini merupakan hasil kerja sama hampir seluruh pemangku kepentingan industri migas di Indonesia dan didukung oleh 11 instansi pemerintah dan BUMN yang di pimpin oleh Wamen ESDM.
Menurut dia pasokan gas Indonesia dari existing supply diperkirakan akan mengalami defisit pada tahun 2019, dengan asumsi tidak terdapat tambahan volume gas yang diekspor dan kebutuhan dalam negeri yang tetap pada tingkat 4.549 BBTUD.
Proyek pengembangan lapangan gas yang saat ini dilaksanakan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga tahun 2027.
Untuk memenuhi target Dewan Energi Nasional (DEN) dalam pemenuhan Kebutuhan Energi Nasional pada tahun 2015 sebesar 8.249 BBTUD atau 20 persen dari bauran energi nasional maka masih diperlukan tambahan pasokan gas sebesar 3.000 BBTUD.
Kebutuhan gas bumi diperkirakan akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada periode 2015-2025 yakni sebesar 6-7 persen per tahun.
“Tata kelola gas bumi harus dilakukan secara terstruktur dan memastikan terjadinya efisiensi dalam tiap tahap operasional,” katanya.
Selain undang-undang, sejak tahun 1975 telah diterbitkan 29 Peraturan Menteri ESDM dan 48 Keputusan Menteri ESDM yang mengatur pengelolaan gas bumi.
Cadangan Penyangga Energi (CPE) perlu segera dibentuk untuk menjamin ketahanan energi nasional dengan semakin meningkatnya ketergantungan impor BBM, LPG, dan minyak mentah dan adanya risiko gangguan pasokan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
Penyediaan CPE adalah kewajiban pemerintah sesuai dengan UU 30/2007 tentang Energi yang bertujuan untuk antisipasi penanggulangan kondisi krisis energi.
“Diterbitkannya kedua buku ini, diharapkan menjadi sebagai pedoman dalam pengelolaan dan pemanfaatan energi di Indonesia kedepan,” katanya.
Terkait dengan ketersediaan sarana infrastruktur. Tanpa infrastruktur yang mumpuni,kata dia permasalahan minyak dan gas bumi nasional sulit terpecahkan. Ketersediaan infrastruktur itu untuk mensinergikan antara pasokan dan permintaan.
“Perlu ada regulasi yang mengatur perencanaan tersebut sehingga segala sesuatunya dapat berlangsung baik dan tepat sasaran, termasuk perencanaan penetapan harga,” katanya menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eks Menkeu Nilai Kabinet Jokowi Beraliran Neolib

Jakarta, Aktual.co — Berdasarkan bocoran kabinet yang beredar, Mantan Menteri Keuangan era Orde Baru Fuad Bawazier menilai bahwa nampaknya Kabinet yang disusun oleh Presiden terpilih Joko Widodo beraliran Neoliberal. Kabinet Jokowi dianggap anti Trisakti, lantaran mengisi posisi-posisi di sektor Ekonomi dengan para sosok ekonom Neoliberal.
“Dari bocoran kabinet yg ada, nampaknya Kabinet Jokowi akan beraliran neolib alias anti-Trisakti yang ditandai dengan pos-pos ekonomi keuangan yang konon diisi ekonom neolib, seperti Sri Mulyani dan Chatib Basri,” kata Fuad kepada Aktual, Sabtu (18/10).
Lanjutnya, dengan begitu berarti Pemerintah Jokowi siap ‘didikte’ oleh Bank Dunia dan IMF yang jauh dari cita-cita kemandirian. “Dan suka berutang ke Luar Negeri”.
Selain itu, dengan aliran neolib, Pemerintahan Jokowi berpotensi melanjutkan “perang” dengan Koalisi Merah Putih. Di mana hal itu lebih disebabkan karena masuknya nama Sri Mulyani dan Luhut Panjaitan.
“Ditambah lagi, Pemerintahan Jokowi berpotensi melindungi skandal Bank Century,” ujarnya.
Fuad juga memprediksi, PDIP juga akan babak belur menjelaskan perubahan yang terjadi secara tiba-tiba.
“Sikapnya yang dulu anti policy-policy SBY yang diduga kuat diarahkan oleh IMF dan Bank Dunia. Kini policy tersebut justru akan dilanjutkan oleh Jokowi,” tambahnya.
Sebagai informasi, berikut nama-nama kandidat Menteri di Kabinet Jokowi-JK yang diperoleh Aktual dari berbagai sumber, antara lain:
Mensesneg : Andi Wijayanto (tim transisi) Mensekab : Anis Baswedan (tim transisi) Men-BUMN : Rini Sumarno (tim transisi) Mendagri : Tjahjo Kumolo (PDIP) Menko Perekonomian : Sri Mulyani (profesional) Menko Kesra : Muhaimin Iskandar (PKB) Menko Polkam : Luhut Panjaitan Menhan : Budiman (mantan KSAD) Menkeu : Chatib Basri (Profesional) Men ESDM : Kuntoro Mangunsubroto atau Raden Priyono Mendag : Rahmat Gobel Menperin : Dwi Sucipto (Semen Indonesia) Men-UKM : Khofifah Indar (Muslimat NU) Men Eko Kreatif : Triawan Munaf PDIP) Menkumham : Hikmahanto Juwana (hukum internasional) Men-PAN : Siti Nurbaya (Nasdem) Menhub : Rusdi Kirana (Lion Air – PKB) Menkominfo : Niken Widiastuti (PDIP – direktur RRI) MenPerumahan Rakyat : Budi Karya Sumadi (PT Jaya Ancol) MenristekDikti : Ilham Habibie Mendik Das : Fahmi Idris (Ketua IDI) Menag : Lukman Hakim (PPP) Menpora : Nusron Wahid (Ansor/NU/Golkar) Mensos : Eva Kusuma Sundari (PDIP) Menpariwisata : Ngurah Prayoga (PDIP).

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain