Ahok Marah (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — ‎Pemerintah DKI Jakarta hasil kloning Jokowi yakni Gubernur Ahok belakangan ini digembar-gemborkan sebagai sosok super yang tidak ada tandingannya. Namun ternyata penilaian sebagian kelompok tersebut berbeda dengan penilaian Badan Pusat Statistik DKI Jakarta yang justru memaparkan kondisi ‎sebaliknya.

“Pemerintahan ini secara statistik nyaris tanpa Prestasi. Hal ini ditunjukkan oleh berbagai fakta indikator dasar Statistik DKI Jakarta,”  demikian Pemaparan Pusat Kajian Ekonomi Politik Universitas Bung Karno, Salamuddin Daeng yang diterima aktual.com, Senin (28/3).

Buruknya kondisi ekonomi DKI Jakarta kata Salamuddin ditandai oleh tingkat pengangguran terbesar di Indonesia, yakni di DKI Jakarta dan Banten.

“Di Banten sebanyak 8,85% sementara di DKI Jakarta sebanyak 8,36%, jauh di atas rata-rata Indonesia,” lanjutnya.

‎Selain itu kata dia, jumlah kemiskinan di DKI Jakarta telah meningkat secara terus-menerus dari tahun ke tahun. Jika jumlah penduduk miskin tahun 2012 sebanyak 363.200 orang, tahun 2015 menjadi 398,920 orang atau meningkat 9,83%.
“‎Sementara Indeks kedalaman kemiskinan meningkat tajam antara tahun 2014 ke tahun 2015 dari 0,39 ke 0,52. Yang paling parah adalah Indeks keparahan kemiskinan meningkat dari 0,7 pada tahun 2014 menjadi 0,10 pada tahun 2015,” jelasnya.
K‎elemahan utama pemerintah DKI jakarta menurutnya adalah realisasi belanja daerah adalah yang terendah. Realisasi belanja 2015 senilai 37,8 triliun Rp. sebesar 53,39% dari yang direncanakan.
“Hal yang sangat membahayakan dan harus menjadi perhatian semua pihak adalah masalah ketimpangan ekonomi meningkat dari 0,44 tahun 2014. Tahun 2015 belum diumumkan. Berarti kelompok kaya menguasai 44 persen pendapatan DKI Jakarta. Ketimpangan DKI Jakarta adalah yang tertinggi secara nasional,” tambahnya
‎Ketimpangan atau kesenjangan ekonomi akan menjadi masalah utama yang akan menimbulkan gejolak sosial dan sentimen antara orang miskin kepada segelintir orang kaya yang menguasai Jakarta.
“Apa yang dipaparkan BPS DKI Jakarta tersebut adalah kenyataan riil capaian Gubernur DKI,” pungkasnya

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan