Suasana museum Bursa Efek Indoneaia (BEI) di Jakarta, Kamis (26/4). Kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih akan berlangsung hingga tahun depan serta imbal hasil surat utang AS yang menembus level psikologis menyebabkan pasar saham Asia meriang sepekan ini. IHSG turun 2,81% ke 5.909. IHSG menggenapi penurunan sepekan atau lima hari perdagangan berturut-turut. Kamis (26/4), Dalam lima hari penurunan, IHSG merosot 7,03%. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan, dibuka menguat seiring meningkatnya bursa saham Asia.

IHSG Senin (18/3) pagi, dibuka menguat 20,41 poin atau 0,32 persen ke posisi 6481,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5 poin atau 0,49 persen menjadi 1.019,81.

Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin, mengatakan, pada hari ini IHSG berpotensi melanjutkan penguatan namun pergerakannya akan cenderung datar atau “sideways”.

“Ditengah volatilitas global yang masih tinggi, IHSG diperkirakan berpeluang untuk melanjutkan penguatan meskipun cenderung sideways. Sentimen lain yang diperkirakan memberikan dukungan bagi indeks ini pekan ini antisipasi pemodal atas musim laporan laba,” ujar Alfiansyah.

Dari Inggris, parlemen akhirnya menyetujui untuk menunda proses Brexit yang awalnya efektif berlaku pada 29 Maret 2019. Inggris meminta tenggat waktu hingga Juni 2019, namun berharap Uni Eropa memberi tenggat waktu lebih lama.

“Kami melihat voting tersebut secara positif, karena menghindari Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan, namun di sisi lain penundaan tersebut justru menjadi pintu masuk untuk ketidakpastian baru dan berbagai kemungkinan seperti percepatan pemilu dan referendum kedua,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: