Dalam aksinya ratusan karyawan PT Freeport Indonesia (FI) menuntut pemerintah agar tidak memaksakan perubahan Kontrak Karya (KK) ke Izin Usaha Khusus Pertambangan (IUPK). Sebagian besar karyawan FPI mengenakan seragam tambang, sebagian lagi mengenakan pakaian adat khas Papua. AKTUAL/Munzir

Timika, Aktual.com – Seorang warga bernama Sahbrin (34) dilaporkan tertembak peluru karet saat aparat membubarkan paksa ribuan karyawan mogok yang memblolade ruas jalan utama PT Freeport Indonesia, tak jauh dari Check Point 28 Timika, Sabtu (19/8) malam.

Humas RSUD Mimika Lucky Mahakena di Timika, Sabtu, mengatakan korban kini tengah dirawat intensif di Unit Gawat Darurat RSUD Mimika.

“Korban tertembak di bagian belakang. Sekarang masih dalam perawatan,” kata Lucky.

Aksi pembubaran paksa massa karyawan mogok dari lokasi pertigaan jalan tambang Freeport tersebut dimulai sekitar pukul 20.00 WIT.

Ratusan anggota Brimob dibantu TNI serta melibatkan sebuah mobil baracuda dan panzer memukul mundur massa ke arah Check Point 28 dan sebagian ke arah Jalan Freeport lama menuju Kota Timika.

Aparat juga menggunakan mobil water canon menghujani massa dengan tembakan gas air mata sehingga massa kocar kacir menyelamatkan diri.

Massa yang marah sempat membakar pos sekuriti di Check Point 28 lalu menyebar ke Kota Timika untuk menuju Terminal Gorong-gorong dan Kantor PT Petrosea di Jalan Cenderawasih.

Massa merusak dan membakar fasilitas perkantoran di Terminal Gorong-gorong serta merusak perkantoran, mess karyawan dan belasan kendaraan di PT Petrosea.

Sebelumnya, pada Sabtu siang, massa karyawan mogok membakar kendaraan Toyota LWB, truk trailer konteiner dan truk tanki air serta sebuah peralatan eksavator di jalan tambang Freeport di sekitar Check Point 28 Timika.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: