(ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Duka tampaknya tidak pernah usai “menyandera” bumi pertiwi ini. Bencana alam di NTB dan Palu belum usai, kini dunia penerbangan dilanda kesedihan. 189 orang dikabarkan tidak selamat dalam insiden kecelakaan pesawat Lion Air JT 610, Senin (29/10) pada pukul 06.33 WIB. Pesawat dengan tujuan Jakarta-Pangkal Pinang itu pada awalnya dikabarkan hilang kontak di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.

Pesawat milik yang jatuh itu terbilang pesawat canggih di tahun ini. Pesawat itu dikabarkan baru tiga bulan didatangkan dari luar negeri. The Guardian pun menyebut, ini adalah kecelakaan pesawat pertama yang melibatkan Boeing 737 MAX.

Boeing 737 MAX adalah versi terbaru yang dinilai lebih efisien bahan bakar. Boeing 737 MAX 8 ini pertama kali diperkenalkan ke publik pada 2017 silam. Belum lama ini Lion Air Group baru saja menerima pesawat terbaru jenis Boeing 737 MAX 8 beregistrasi PK-LQP. Pesawat ini dikirim langsung dari Boeing Company yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat.

Boeing 737 MAX 8 ini merupakan armada ke-10 yang dioperasikan oleh Lion Air dari total pesanan sebanyak 218 unit. Boeing 737 MAX 8 akan memperkuat jaringan penerbangan Lion Air Group yang saat ini sudah dilayani, serta untuk menunjang penambahan rute-rute baru.

Dari total 10 Boeing 737 MAX 8 yang dimiliki Lion Air Group ini telah melayani penerbangan ke Arab Saudi, Korea, China dan seluruh rute domestik. Untuk layanan dalam pesawat, Boeing 737 MAX 8 dinilai lebih nyaman, karena memiliki kapasitas 180-189 kursi penumpang, sehingga memiliki ruang duduk yang lebih luas.

Toilet pesawat ini juga disebut lebih canggih dari seri sebelumnya, karena terdapat mode autodrain yang membuatnya cepat kering dan bebas becek. Tidak cukup sampai di situ, Boeing 737 MAX 8 memiliki suara mesin yang halus sehingga tak sebising pesawat lainnya. Hal ini semakin menambah kenyamanan penumpang, terutama bagi mereka yang membawa balita.

Selanjutnya, ketika melihat sayap pesawat Boeing 737 MAX 8, ada satu hal yang menarik perhatian dan berbeda dengan pesawat kebanyakan. Ujung sayap Boeing 737 MAX 8 nampak seperti terbelah menjadi dua, satu menjulur ke atas dan satu ke bawah.

Nyatanya sayap model baru ini menjadi ciri utama dari varian Boeing 737 MAX 8. Bukan tanpa alasan, model sayap yang terbelah menjadi dua tersebut berguna untuk memecah turbulensi udara yang terjadi di ujung sayap, terutama saat pesawat terbang dalam kecepatan tinggi.

Namun demikian, keamanan berkendara dengan pesawat terbang adalah isu besar di Indonesia. Uni Eropa bahkan pernah mencoret semua maskapai pesawat Indonesia pada 2007, agar berbenah memperbaiki kualitas dan standar keselamatannya.

Sekalipun Uni Eropa sudah mencabut blacklist, kualitas dan standar keselamatan penerbangan di Indonesia seperti tidak banyak berubah. Senin pagi lalu, 29 Oktober 2018, Indonesia kembali dihadapkan duka di dunia penerbangan. Kasus itu menambah daftar panjang kecelakaan penerbangan di Indonesia.

Tren Kasus Tinggi