“Ini jelas-jelas merupakan bukti bahwa Azzam menyalahgunakan wewenang sebagai Sekjen Liga Arab,” tulis Campbell yang ditembuskan kepada Dubes Inggris di Baghda, Beirut, Damaskus, Jeddah, Yerusalem dan Amman.

Campbell juga menceritakan bahwa Sekjen Azzam senantiasa menjalin hubungan erat dengan pelajar-pelajar Indonesia di Kairo dan dari mereka pula ia memperoleh keterangan tentang Indonesia.

Anehnya, surat rahasia Campbell yang lain kepada London bernomor 868 tanggal 8 April 1947 dengan nada keras mempertanyakan sikap adem ayem Belanda dan India tentang misi Konsul Jenderal Mesir di Bombay, Abdel Monem, ke Yogyakarta.

“Apakah tidak mungkin Belanda dan pemerintah India melakukan protes resmi di sini (Kairo) tentang tingkah laku Konsul Jenderal (Mesir) di Bombay?,” begitu isi surat Campbell kepada London yang disetai kata awal dengan huruf huruf kapital, “CONFIDENTIAL” (rahasia).

Di sisi lain, Konsul Inggris di Baghdad Sir H Stonehewer dalam laporannya tertanggal 13 Januari 1947 menyebutkan, Sekjen Azzam meminta kepada Irak agar Wakil Tetapnya di Liga Arab dapat menyertai Moneim untuk berkunjung ke Indonesia. Penguasa Baghdad, menurut Stonehewer, tidak menerima permintaan Sekjen Azzam.

Menanggapi telegram Konsul Inggris di Baghdad itu, Dubes Campbell kepada bosnya di London berpendapat bahwa Azzam Pasha tidak berhak melakukan tindakan politik atas nama Liga Arab.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby