Menteri Keuangan Betsalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir di Bat Yam, Israel.

Jakarta, Aktual.com – Dua menteri Israel, Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir, secara tegas menolak rencana perdamaian yang diusulkan Amerika Serikat untuk pembentukan negara Palestina. Mereka menilai rencana tersebut tidak dapat diterima karena dianggap memberikan hadiah kepada Palestina atas tindakan pembantaian yang dianggap mengerikan.

“Kami tidak akan pernah setuju, dalam keadaan apa pun, terhadap rencana ini yang pada dasarnya mengatakan bahwa Palestina pantas mendapatkan hadiah atas pembantaian mengerikan yang mereka lakukan terhadap kami, yaitu sebuah negara Palestina dengan ibu kota di Yerusalem.” kata Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich dalam cuitannya di platform media sosial X, Kamis (15/2).

Menurut Smotrich, negara Palestina dianggap sebagai ancaman nyata terhadap Israel, terutama setelah serangan kelompok pejuang Hamas pada 7 Oktober 2023.

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, turut menentang rencana perdamaian tersebut, “1.400 orang terbunuh, dan dunia ingin memberi mereka (Palestina) sebuah negara. Itu tidak akan terjadi!”

Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel tahun 1967 dan mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kota yang “abadi dan tidak terbagi.” Palestina berharap dapat mendirikan negara merdeka di Jalur Gaza dan Tepi Barat, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Konflik berlanjut setelah serangan Hamas pada Oktober 2023, memicu ketegangan yang telah menelan korban dan menyebabkan kehancuran di kawasan tersebut. Israel dan Palestina saling menyalahkan atas kekerasan yang terjadi.

Artikel ini ditulis oleh:

Jalil