Jakarta, Aktual.com – Israel mengarahkan serangan udara dan penembakan ke Kota Rafah di Gaza selatan, menyebabkan banyak kematian dan cedera, demikian laporan kantor berita Palestina Wafa pada 10 Februari 2024.
Pejabat medis menyatakan sebagian besar perempuan dan anak-anak, 25 orang tewas akibat serangan udara dan penembakan artileri terhadap rumah-rumah di Rafah tengah dan utara.
Juru bicara IDF menyampaikan, “Sebagai respons terhadap serangan biadab Hamas, IDF beroperasi untuk membongkar kemampuan militer dan administratif Hamas.”
“Sangat berbeda dengan serangan yang disengaja Hamas terhadap pria, wanita dan anak-anak Israel, IDF mengikuti hukum internasional dan mengambil tindakan pencegahan yang layak untuk mengurangi kerugian sipil,” tambah juru bicara tersebut.
Israel mengumumkan rencananya untuk memasuki Rafah sebagai bagian dari kampanye darat melawan Hamas, meningkatkan kekhawatiran internasional.
Hamas memperingatkan terhadap serangan tersebut, menyuarakan kebutuhan PBB dan organisasi antar pemerintah lainnya untuk mencegah operasi yang mereka klaim dilakukan Israel “dengan tujuan menggusur rakyat Palestina.”
“Hamas mendesak Organisasi Kerjasama Islam dan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan segera dan serius untuk mencegah serangan di Rafah,” serukan mereka, menambahkan bahwa kota tersebut menampung lebih dari satu juta pengungsi Palestina yang hidup dalam kondisi miskin.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menyatakan kekhawatiran terkait potensi perluasan operasi militer Israel ke Rafah, dengan juru bicara mengatakan bahwa Amerika tidak akan mendukung operasi tersebut “tanpa perencanaan yang serius.”
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil