Epilog

Twin defisit ditambah tekanan global selalu menghantui fundamental ekonomi Indonesia yang lemah. Ekspor tak mampu menyerap devisa lebih banyak. Investasi langsung maupun investasi tidak langsung belum memberikan dampak yang signifikan. Pembangunan infrasturktur justru banyak bergantung pada bahan baku impor/modal. Artinya, devisa dalam dolar akan selalu tergerus. Salah satu penyokong devisa yang sering dilupakan adalah remitance dari TKI di luar negeri meskipun masih kalah dengan Filipina.

Dolar pulang kampung apakah karena Jokowi sudah tidak didukung AS lagi, kemudian memilih mengumpulkan taipan (China) untuk membawa dolarnya masuk ke Indonesia?

Freeport dan Blok Rokan telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi, tapi sebaliknya, bagi AS adalah pengurangan keuntungan.  Bagaimana peran AS meruntuhkan Jokowi dalam pilpres 2019? kita cermati deal-deal di tahun politik setahun ke depan…

[pdfjs-viewer url=”http%3A%2F%2Fwww.aktual.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2FFanzine-70818_Membaca-Tanda-Runtuhnya-Ekonomi-Era-Jokowi.pdf” viewer_width=100% viewer_height=1360px fullscreen=true download=true print=true]

Artikel ini ditulis oleh:

Eka