Tersebarnya Rekaman Bagi-Bagi Proyek BUMN
Tersebarnya percakapan bagi-bagi proyek Rini-Sofyan semakin membuat semrawutnya ‘Good Corporate Governance’ Kementerian BUMN. Kementerian mengakui adanya percapakan tersebut dan akan memproses hukum penyebar isi percakapan. Percakapan tersebut ditengarai hasil sadapan telepon membahas proyek yang akan digarap PLN dan Pertamina. Hal ini menimbulkan kecurigaan karena menyinggung soal persentase pembagian saham dan menyebut nama seseorang yang dikaitkan dengan kerabat Rini. Apalagi kemudian Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku isi pembicaraan Rini dan Sofyan membahas proyek pembangunan terminal penerimaan LNG di Bojonegara, Serang, Banten, yang digagas PT Bumi Sarana Migas.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro mengakui bahwa Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PLN Sofyan Basir melakukan diskusi mengenai rencana investasi proyek penyediaan energi yang melibatkan PLN dan Pertamina.

“Percakapan utuh yang sebenarnya terjadi ialah membahas upaya Dirut PLN Sofyan Basir dalam memastikan bahwa sebagai syarat untuk PLN ikut serta dalam proyek tersebut adalah PLN harus mendapatkan porsi saham yang signifikan. Sehingga PLN memiliki kontrol dalam menilai kelayakannya, baik kelayakan terhadap PLN sebagai calon pengguna utama, maupun sebagai pemilik proyek itu sendiri,” ujarnya.

Namun, proyek penyediaan energi ini pada akhirnya tidak terealisasi karena memang belum dapat memberikan keuntungan optimal, baik untuk Pertamina maupun PLN.

“Terkait penyebaran dan pengeditan rekaman pembicaraan, Kementerian BUMN akan mengambil upaya hukum untuk mengungkap pembuat serta penyebar informasi menyesatkan tersebut,” tegasnya.

Namun terlepas proses hukum tersebut, membuktikan bahwa intervensi kelompok kepentingan/pribadi ‘ada’ dan terjadi di sektor BUMN.

page 4: Direksi Bertambah Gemuk dan Aksi Mogok Pilot Garuda

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka