24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42367

Kabinet Pemerintahan Jokowi Dipastikan Berjumlah 34

Jakarta, Aktual.co — Mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto mengatakan jumlah kabinet pemerintahan baru dipastikan berjumlah 34 dengan komposisi 18 dari kalangan profesional murni dan 16 dari kalangan profesional partai.
“Komposisinya masih sama 16-18,” kata Andi di Jakarta, Kamis (23/10).
Andi mengumumkan, seleksi penentuan susunan kabinet telah 99 persen dan masing-masing pos dinilai sudah diisi sesuai dengan posisi yang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo.
Ia juga menyatakan, Presiden mengirimkan surat meminta pertimbangan ke DPR karena perubahan kementerian yang dilakukan Presiden Jokowi dinilai akan mengakibatkan pergeseran alokasi pada APBN.
“Relatif tidak mengubah pos-pos anggaran secara signifikan kecuali Kemenko Maritim,” katanya.
Hal itu, ujar dia, karena Kementerian Koordinator Maritim adalah kementerian baru yang bukan merupakan hasil penggabungan atau pemisahan berdasarkan daftar kementerian dari zaman Presiden SBY.

Artikel ini ditulis oleh:

Riedl Temani Timnas Latihan Tahap Kedua

Jakarta, Aktual.co — Pelatih Tim Nasional Indonesia Senior, Alfred Riedl mendampingi tim Merah-Putih menjalani sesi pemusatan latihan tahap dua di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH) Karawaci, Kota Tangerang, Kamis (23/10).

Riedl yang sebelumnya pulang ke negaranya Austria, kali ini hadir melatih timnas senior jelang piala AFF di Vietnam, November mendatang.

“Ya kita latihan tahap dua ini untuk mematangkan fisik dan teknik para pemain,” kata Riedl, usai mendampingi skuat timnas latihan.

Pada sesi latihan tersebut, Riedl memberikan penjelasan bersama asisten pelatih Wolfgang Pikal dan Widodo Cahyono Putro.

Selain itu, dalam sesi latihan tadi, Riedl mendatangkan empat pemain timnas U-19, setelah sebelumnya Evan Dimas dan Maldini Pali sudah lebih dulu bergabung dengan para senior.

Empat pemain itu ialah Muchlis Hadi Ning Saefulloh, Hansamu Yama Pranata, Paolo Oktavianus Sitanggang, dan Ilham Udin Armaiyn. Dengan begitu, total pemain U-19 yang mengikuti latihan ada enam orang.

“Kita masih kekurangan pemain, dan saya senang mereka datang kesini membantu kita,” kata dia.

Pemain timnas yang mengikuti latihan diantaranya Hamka Hamzah, M. Roby, Andritany, Teguh Amirudin, Bayu Gatra, Ramdhani Lestaluhu, Rizky Ripora, dan Fachrudin.

Artikel ini ditulis oleh:

Susun Kabinet Bersih Memang Tidak Mudah

Jakarta, Aktual.co — Menyusun kabinet yang berprofilkan figur yang bersih atau bebas korupsi memang tidak mudah.
“Joko Widodo kan sudah berjanji kepada rakyat untuk membentuk kabinet yang bersih. Itu yang membuat kenapa kabinet Jokowi-Jusuf Kalla belum diumumkan,” kata analis politik Universitas Diponegoro Semarang Susilo Utomo di Semarang, Kamis (23/10).
Ia menjelaskan Jokowi-JK pasti sudah memiliki profil final siapa saja figur yang akan duduk di kabinetnya sebelum dilantik menjadi Presiden-Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2014.
Namun, kata dia, ternyata ada beberapa yang mendapatkan catatan merah dan kuning dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga mau tidak mau Jokowi harus “mengocok ulang” susunan kabinetnya.
“Daftar calon menteri itu kan dikirimkan ke KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Kalau ternyata ada yang mendapat tanda ‘merah’ ya harus diganti,” katanya.
Persoalannya, kata dia, penggantian figur calon menteri tidak mudah, apalagi jika yang diganti merupakan “jatah” partai politik koalisi sehingga harus menunggu keputusan dari parpol.
“Kalau hasil telaah KPK dan PPATK ada figur-figur yang memperoleh tanda ‘merah’ atau ‘kuning’ kan bagaimana? Jika yang bersangkutan dari parpol kan ya dikembalikan ke pimpinan parpol,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Buruh Desak Ahok Realisasikan Janji Jokowi Soal Tiga Layak

Jakarta, Aktual.co —Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harus merealisasikan permintaan buruh untuk menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2015 sebesar Rp3 juta.
Dikatakan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, UMP sebesar Rp3 juta itu untuk mencapai upah layak Jakarta sebagai ibukota Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). 
“Sebagaimana janji Presiden Joko Widodo saat kampanye yang mengatakan akan memberikan tiga Layak kepada buruh.Yaitu upah layak, hidup layak, dan kerja layak,” ucapnya, dalam siaran pers yang diterima, Kamis (23/10). Karena saat ini Ahok menjabat sebagai Plt Gubernur DKI, kata Said, maka dia punya kewajiban untuk merealisasikan ‘Tiga Layak’ di DKI seperti yang telah dijanjikan Jokowi.
Tuntutan UMP DKI sebesar Rp3 juta, kata dia, berdasarkan Kelayakan Hidup Layak (KHL) DKI yang didapat di hasil survei  Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan serikat buruh di Pasar Blok A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 
“Didapatkan bahwa KHL di DKI sebesar Rp3,05 juta,” ujar Said.
Diketahui, ribuan buruh KSPI dalam tiga hari ini melakukan aksi unjuk rasa untuk menuntut kenaikan UMP DKI tahun 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Wasekjen KONI Pusat Benarkan Ada “Penggulingan” Pengurus KONI Jabar

Jakarta, Aktual.co — Wakil II Sekretaris Jenderal II Komite Olahraga Nasinonal Indonesia (KONI), Ganjar Razuni, membenarkan bahwa Musyarawah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) yang di gelar oleh KONI Jawa Barat pada Selasa (14/10), sebelumnya beragendakan sebagai Rapat Anggota Tahunan KONI Provinsi.

Seperti diketahui, pada berita sebelumnya yang berjudul “FPOJ Akan Gugat Jika KONI Jabar Dilantik” yang dimuat pada Selasa (14/10), di mana Forum Penyelamat Olahraga Jawa Barat (FPOJ), akan menyiapkan gugatan dan langkah hukum, bila KONI Pusat tetap mengesahkan dan melantik Kepengurusan KONI Jabar 2014-2018 hasil Musorprovlub tersebut.

Ketika ditanya mengenai persoalan tersebut, Ganjar enggan menjelaskan duduk permasalahannya. Dia beralasan jika dirinya bukan orang yang pantas untuk berbicara hal itu.

“Iya memang awalnya bukan agenda Musorprovlub Jawa Barat. Tapi saya tidak bisa mengatakan Musorprovlub itu sah atau tidak, karena saya belum lihat berita acaranya,” ucap Ganjar kepada Aktual.co ketika di temui di kantornya, Jakarta, Kamis (23/10).

Meski begitu, Ganjar juga tidak menyalahkan FPOJ terkait langkah hukum yang ingin mereka ambil. Ganjar mengira bahwa memang terjadi kesalahpahaman antar KONI Jawa Barat dengan FPOJ.

“Jika ada gugatan seperti itu, tentunya ada kekurangan mekanisme dan prosedur organisasi. Tapi memang benar agendanya berubah,” tutur Ganjar.

Lebih lanjut dikatakan Ganjar, dalam hal ini KONI Pusat harus melihat persoalan dengan bijaksana. Ganjar menyarankan agar KONI Pusat lebih bijaksana melihat protes tersebut.

“Sebagai wadah berhimpun, KONI harus cermat melihat berita acaranya serta mendengar pernyataan dari para peserta Musorprovlub,” pungkasnya.

Tapi, nampaknya ada sebuah proses yang tidak berjalan. Hal itu dibuktikan dengan tetap digelarnya acara pelantikan pengurus KONI Jawa Barat periode 2014-2018.

Pada acara pelantikan yang di gelar di GOR Tri Lomba Juang Kota Bansung pada Rabu (15/10), Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman, melantik Ahmad Saefudin sebagai Ketua Umum KONI Jawa Barat periode 2014-2018 beserta pengurusnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Jokowi Harus Percaya Diri dengan Hak Prerogratif

Jakarta, Aktual.co — Mantan penasihat Tim Transisi KH Hasyim Muzadi menyarankan Presiden Joko Widodo untuk “menegakkan kepala”. Jokowi harus percaya diri dengan hak prerogatif yang dimilikinya untuk menyusun kabinet.
“Pendapat saya, perhatikan KPK dengan saran-sarannya sekaligus ‘tegakkan kepala’ sebagai Kepala Negara, agar ada keseimbangan antara ‘warning’ atau peringatan keras KPK tentang korupsi seorang menteri dan praduga tak bersalah atau ‘presumption of innocence’,” kata Hasyim di Jakarta, Kamis.
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan perlu ada keseimbangan antara upaya mewujudkan pemerintahan yang bersih dan prerogratif Presiden dalam menyusun kabinet sesuai undang-undang.
“Kita harus ingat bahwa Presiden ex officio adalah Kepala Negara yang dapat mengatur trias politika sekaligus sesuai dengan alur demokrasi, tidak hanya kepala eksekutif,” katanya.
Hasyim menilai penyusunan kabinet menjadi rumit antara lain karena rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dibuka ke publik, sekalipun tidak menyebut nama.
“Menurut pengertian saya yang awam, rekomendasi tersebut sangat perlu, namun berstatus rahasia negara, sangat tertutup dan hanya bisa dibaca oleh Presiden dan Kepala Negara,” kata Hasyim.
Andaikan saja, kata Hasyim, rekomendasi KPK disampaikan kepada Presiden secara tertutup, tentu Presiden akan secara bijak dapat menyelenggarakan kabinet bersih tanpa goncangan.
“Saya percaya Pak Jokowi berkepribadian antikorupsi. Tapi semua telah terlanjur, kotak pandora telah dibuka tanpa bisa ditutup lagi. Tinggal kembali ke Presiden dan Kepala Negara. Presiden tidak perlu merasa ter-fait accompli dengan rekomendasi yang dipublisir itu,” katanya.
Hasyim mengatakan bahwa baik calon yang berpotensi melakukan korupsi bukan hanya yang diberi tanda merah dan kuning oleh KPK. Yang diberi tanda hijau pun tidak ada jaminan untuk tidak menyeleweng.
“Siapa yang menjamin ke depan tidak korupsi? Yang hijau pun nanti kalau korupsi harus dicopot, dan tidak menjadi aib untuk Presiden,” kata Hasyim.
Sementara kepada masyarakat, pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam Malang dan Depok itu mengimbau agar proporsional dalam menilai keadaan.
“Hari ini ujian pertama untuk Jokowi dan akan terus banyak ujian, dan pada akhirnya yang bertanggung jawab adalah Presiden sendiri, bukan orang lain,” kata Hasyim.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain