26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42432

Tertibkan Penambang Pasir Bermesin, Satpol PP Gelar Operasi Gabungan

Jakarta, Aktual.co — Satpol PP Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menggelar operasi penambang pasir bermesin di Bengawan Solo di Desa Brenggolo, Kabupaten Bojonegoro, didukung oleh petugas di daerah itu, Rabu (21/10).
“Ada sekitar 100 personel gabungan, di antaranya, satu peleton (sekitar 30 personel) dari Satpol PP Pemprov Jatim, yang terlibat dalam operasi penambang pasir bermesin di Bengawan Solo,” kata Kepala Badan Satpol PP Pemkab Bojonegoro Kusbiyanto di lokasi operasi di Bojonegoro.
Ia menjelaskan operasi penambang pasir bermesin di Bengawan Solo langsung ditangani Satpol PP Pemprov Jatim, tetapi memperoleh dukungan petugas di daerah, mulai Satpol PP pemkab, Kodim 0813 dan Subden Pom di Bojonegoro.
“Ada lebih dari tiga unit peralatan mesin untuk menambang pasir yang masih dalam proses diamankan. Tapi kita belum tahu siapa pemiliknya,” jelasnya.
Ia juga membantah kalau pemilik peralatan penambang pasir mesin di Bengawan Solo, yang diamankan di Desa Brenggolo, Kecamatan Kalitidu, milik anggota TNI.
Menjawab pertanyaan, ia mengaku belum tahu apakah pemilik peralatan penambang pasir mekanik yang berhasil diamankan di Desa Brenggolo, Kecamatan Kalitidu, akan diproses secara hukum.
“Kita belum tahu, sebab masih proses pengamanan peralatan mesinnya, juga mencari tahu pemiliknya,” ujarnya, menegaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Jokowi, Belajarlah dari India dan Thailand

Jakarta, Aktual.co — Belum lama ini lembaga rating Fitch mengeluarkan hasil penelitiannya tentang keterbukaan negara-negara terhadap penguasaan investasi asing. Tidak mengejutkan, Indonesia yang sudah sepuluh tahun semakin bergeser ke kanan, semakin liberal di bawah SBY, mendapatkan “cap” sebesar 80%.
Peneliti Lingkar Studi Perjuangan (LSP), Gede Sandra mengatakan, cap Indonesia jauh lebih besar (yang berarti lebih terbuka pada investasi asing) dari salah satu negara industri terbesar di Asia: India (26%) ataupun dari negara tetangga kita di ASEAN: Thailand (49%). 
“Kedua negara tersebut (India dan Thailand), yang sering kita lihat sebagai negara yang lebih maju dari Indonesia tidak perlu menjadi terlalu liberal seperti Indonesia. Ini adalah pelajaran penting untuk Jokowi,” tegasnya kepada Aktual.co di Jakarta, Rabu (22/10).
Semakin liberalnya perekonomian Indonesia, sambungnya, adalah akibat direkayasa oleh para arsitek ekonomi dan keuangan di pemerintahan SBY, seperti: Boediono, Sri Mulyani, Chatib Basri, dan Kuntoro Mangkusubroto. “Para gerombolan Mafia Berkeley turun temurun tersebutlah yang telah ‘menjual’ kedaulatan Bangsa Indonesia sejak masa berdirinya Orde Baru Suharto (1966-1998) hingga Orde Reformasi SBY (2004-2014),” tegasnya. 
Gede melanjutkan, seorang peneliti dari Institute of Global Justice (IGJ), Salamuddin Daeng menyatakan, bahwa modal asing telah menguasai 42 juta hektar daratan untuk pertambangan minerba, 95 juta hektare untuk pertambangan migas, 32 juta hektare untuk HPH, HTI, dan HTR, serta 9 juta hektare untuk perkebunan sawit. 
“Berarti terdapat 178 juta hektar atau 93% dari total luas bumi Indonesia yang saat ini dikelola  oleh swasta asing,” jelasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

JK Pastikan Pengumuman Kabinet di Istana

Jakarta, Aktual.co — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pengumuman kabinet akan dilakukan di Istana Negara.
“Di Istana,” Kata Wapres Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Rabu (22/10).
Namun, saat ditanya kapan pengumuman kabinet akan dilaksanakan, JK meminta semua pihak bersabar.
“Pokoknya dalam satu dua hari ini, ya harus bersabar karena pemilihan menteri harus hati-hati,” kata dia.
Menurut JK, pemilihan pihaknya terus menggodok kandidat yang kompeten dan bebas dari masalah.
“Tentu rekomendasi KPK, kita pertimbangkan. Demi kebaikan semuanya, pemerintah dan rakyat. Kita sudah janji, harus cari menteri yang kredibel,” kata dia.
JK menambahkan, dalam pemilihan menteri harus diperhatikan keahlian, kepemimpinan dan pengalaman yang baik.
“Selain itu harus menyeimbangkan harmonisasi wilayah karena ini kabinet nusantara, agama juga harus seimbang, jumlah laki-laki dan perempuan juga,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Ini di Antara UU Pro Asing yang Berpotensi Diamandemen

Jakarta, Aktual.co — Juru Bicara Koalisi Merah Putih, Tantowi Yahya mengatakan, masih terus mengkaji satu persatu 122 UU pro asing.
“122 UU itu masih kita telisik satu persatu,” ujarnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/10).
Tantowi juga mengatakan 122 itu masih belum final. “Kurang lebih 122 UU yang kita observasi yang terlalu liberal,” ujarnya.
Ketika ditanya, Tantowi belum bisa mengatakan apa saja yang di amandemen. “Banyak, banyak sekali. Ada UU Perbankan, UU Telekomunikasi dan masih banyak,” tutupnya.

Pembunuhan Sadis Bule, Polda Bali Ambil Alih Kasus

Jakarta, Aktual.co — Kepolisian Daerah Bali mengambil alih kasus pembunuhan yang menimpa seorang warga negara Inggris Robert Kevin Ellis (60) yang ditemukan tewas di dalam parit di Desa Sedang, Kabupaten Badung, pada Selasa (21/10).
“Dari hasil analisa dan evaluasi tadi malam (Selasa) jam 2, kasus ini ditangani di Polda Bali,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Badung Ajun Komisaris Wisnu Wardana di Denpasar, Rabu (21/10).
Dia menyatakan bahwa polisi telah mengamankan satu orang tersangka yakni istri korban, Julaikah Noor Aini (45) yang diduga menjadi dalang dalam pembunuhan itu.
Satu orang tersangka lain juga telah berhasil ditangkap berinisial AR di Pelabuhan Padangbai, Karangasem yang diduga akan kabur ke Lombok.
Selain itu, polisi juga masih mengejar empat orang pelaku lainnya. “Kami tinggal mencari empat pelaku lainnya,” imbuhnya.
Sebelumnya sesosok mayat ditemukan di dalam parit di dekat Pura Puseh Desa Pakraman Sedang pada Selasa (21/10) pagi sekitar pukul 08.00 Wita oleh warga setempat.
Awalnya mayat tersebut dikira bangkai anjing. Namun setelah dicek, bangkai terbungkus kain sprei itu ternyata mayat lelaki bule.

Artikel ini ditulis oleh:

Soal Penyerahan Uang Annas Maamun, KPK Cecar Protokol Gubernur Riau

Jakarta, Aktual.co — Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi mencecar dengan sejumlah pertanyaan kepada pejabat protokoler Pemprov Riau terkait uang suap dalam kasus dugaan korupsi Gubernur Riau Annas Maamun.
“Ditanya tentang penyerahan uang,” kata Kepala Bagian Protokol Setdaprov Riau, Fuadilazi, usai menjalani pemeriksaan KPK di Sekolah Polisi Negara, Pekanbaru, Rabu.
Fuadilazi bersama empat orang staf protokol lainnya diperiksa KPK selama sekitar tiga jam.
Informasi yang dihimpun dari sumber KPK, pegawai tersebut dimintai keterangan karena kuat dugaan salah seorang staf protokoler ikut terlibat dalam proses penyerahan uang suap yang dibawa dari Pekanbaru ke Jakarta.
Uang untuk suap itu kemudian diserahkan ke Gulat Medali Emas Manurung yang kemudian menyerahkannya kepada Annas Maamun tak lama sebelum operasi tangkap tangan KPK pada akhir September lalu.
Gulat Manurung pengusaha sekaligus dosen Universitas Riau yang juga orang dekat Annas, telah ditetapkan sebagai tersangka kasus itu.
“Iya, uang untuk Gulat Manurung. Sebesar Rp500 juta,” kata Fuadilazi.
Saat ini penyidik KPK masih melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Pemprov Riau, Chairul Rizky.
Sebelumnya KPK juga telah melakukan pemeriksaan terhadap pimpinan umum Koran Riau, Edi Ahmad RM, di Jakarta.
Dalam penyidikan kasus itu, KPK menetapkan dua orang tersangka. Selain Annas, tersangka lainnya adalah pengusaha dan juga dosen Universitas Riau, Gulat Manurung.
Annas Maamun disangka sebagai penerima suap dengan sangkaan Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sedangkan Gulat disangka sebagai pemberi suap dengan sangkaan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain