26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42459

Gerindra Diisukan Ingin Gaet PKB ke KMP, Taufik: Lu Kata Apaan?

Jakarta, Aktual.co —Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta M. Taufik membantah anggapan bahwa partainya mendorong Fraksi PKB agar bisa dapat jatah pimpinan komisi, demi kepentingan agar Koalisi Merah Putih (KMP) mendapat tambahan amunisi suara di DPRD.
Diakui Taufik, Gerindra memang memang mendorong PKB dapat jatah pimpinan komisi. Tapi, itu semata untuk memenuhi tata tertib dan pembagian pimpinan komisi secara proporsional saja.
“Gak ada itu upaya-upaya lain. Orang berkoalisi masuk kelompok itu karena persamaan persepsi untuk berjuang ke depan. Dan bukan karena dapat komisi lalu dikasih tempat terus dia mau pindah KMP. Lu kata apaan? Emang buruh yang kerja dulu baru diupahin,” jawab Taufik, di Kebon Sirih, Selasa (21/10).
Pimpinan koalisi pun diharapkannya bisa lebih bijaksana dalam menyikapi permasalahan yang terjadi di kalangan dewan. Sehingga tidak menimbulkan persepsi yang negatif.
“Koalisi itu harus punya persepsi membangun ke depan supaya kuat. Tidak ada upah mengupah kalo di KMP. Makanya pimpinan koalisi itu harus bijak, kata kuncinya di situ,” sarannya.
Seperti diberitakan sebelumnya, isu mengenai dorongan Gerindra agar PKB dapat kursi pimpinan DPR dianggap menjadi salah satu yang jadi penyebab lambatnya pembentukan komisi di DPRD. Selain soal ngototnya Fraksi Demokrat untuk mendapat jatah dua pimpinan komisi.

Artikel ini ditulis oleh:

Robertino Bawa Persipura Kalahkan Arema 2-1

Jakarta, Aktual.co — Pemain tengah Persipura Jayapura Robertino Pugliara berhasil mengantarkan timnya meraih kemenangan atas Arema Cronous, 2-1 pada laga delapan besar putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Selasa petang (21/10).

Gol Robertino tercipta pada menit-menit akhir babak kedua, dan berhasil membuat skuat asuhan Suharno tertunduk lesu setelah lebih dari 80 menit berhasil menahan imbang Mutiara Hitam dengan skor 1-1.

Gol pemain asal Argentina itu lewat aksi tendangan melengkungnya dari sisi kanan pertahanan Arema melewati sejumlah pemain bertahan dan masuk ke tiang jauh gawang yang dikawal kiper Kurnia Meiga.

Gol tersebut langsung dirayakan sejumlah pemain Persipura dengan mengejar Robertino yang belari ke pinggir lapangan, merayakan gol penyelamat bagi timnya, sementara pemain lainnya langsung bersujud.

Sebelumnya dibabak pertama Persipura sempat tertinggal 0-1 di menit 26 lewat golnya Christian Gonzales yang memanfaatkan umpan Beto Goncalves, namun gol tersebut tidak bertahan lama, karena 10 menit kemudian Ian Louis Kabes berhasil menyamakan skor 1-1.

Di babak kedua, Persipura Jayapura yang bertanding tanpa didampingi pelatih Jacksen F Tiago langsung melancarkan sejumlah serangan ke gawang Kurnia Mega baik lewat kakinya Kapten tim Boaz TE Salossa, maupun Imanuel Wanggai dan Ian Louis Kabes.

Sementara Singo Edan, julukan Arema juga mencoba lakukan serangan balik lewat kaki Hendro Siswanto, I Gede Sukadana dan Gostavo Lopes, tapi selalu gagal di kaki Lim Jun Sik.

Imanuel Wanggai dan Nelson Alom yang begitu sigap memotong bola yang akan diumpankan ke Christian Gonzales atau Beto Goncalves.

Guna mengejar kemenangan, Mettu Dwaramuri yang pada laga ini menjadi pelaksana tugas pelatih kepala menarik Nelson Alom dan memasukkan Ferinando Pahabol di menit 58.

Selanjutnya, menarik keluar Imanuel Wanggai yang mulai berjalan tertatih-tatih setelah aksi solo run-nya untuk membatu serangan Persipura. Imanuel ditarik keluar pada menit 70 dan di gantikan oleh Ricky Kayame, striker muda Persipura.

Di kubu Arema juga demikian, di menit 71 dan 79, pelatih Suharno menarik keluar I Gede Sukadana dan Beto Goncalves dengan memasukkan Syamsul Arif dan Dendy Santoso.

Pada menit 83 terjadi insiden memalukan, Dendy Santoso yang baru bermain beberapa menit terlibat adu jotos dengan pemain sayap kiri Persipura Ruben Sanadi.

Insiden ini kemudian menjadi pemicu sejumlah pemain kedua tim bersitegang, bahkan penonton Persipura melakukan aksi tidak terpuji dengan melemparkan botol bekas air mineral kedalam lapangan.

Dengan adanya aksi ini secara otomatis laga tersebut sempat berhenti belasan menit lamanya, namun panitia penyelenggara pertandingan Persipura dan aparat kepolisian bergerak cepat untuk menghentikan insiden tersebut.

Dendy Santoso dan Ruben Sanadi oleh wasit Najamudin Aspiran asal Balikpapan, dihadiahkan kartu merah untuk memulai laga sisa delapan menit lamanya.

Bermain dengan 10 pemain, kedua tim terlihat berhati-hati namun tuan rumah Persipura berhasil keluar dari tekanan dan mencetak gol lewat kaki mantan pemain PSM Makasar Robertino Pugliara, hingga akhirnya Persipura ungguli tamunya 2-1.

Artikel ini ditulis oleh:

JK Anggap Prabowo Senior dan Sesepuh

Jakarta, Aktual.co — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres Jakarta, Selasa (21/10), untuk bersilaturahim.
“Terima kasih kepada Pak JK yang telah bersedia menerima saya. Beliau saya anggap sebagai senior dan sesepuh saya,” kata Prabowo kepada pers yang didampingi JK di Istana Wakil Presiden Jakata, Selasa (21/10).
Pertemuan JK dan Prabowo berlangsung sekitar 50 menit. Prabowo datang ke Istana Wapres menggunakan mobil Lexus putih dengan nomor polisi B 17 GRD jam 16.10 WIB.
Prabowo mengatakan, dalam pertemuan tadi dirinya juga mengucapkan permohonan maaf jika selama kampanye berbicara keras namun hatinya tetap satu untuk memajukan bangsa dan rakyat Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

IRESS: Raden Priyono Punya Rekam Jejak Buruk, Kuntoro Pro-Asing

Jakarta, Aktual.co —  Pascapelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla, publik menanti nama-nama Menteri yang akan mengisi Kabinet Jokowi. Selain sektor ekonomi, sektor energi juga tengah menjadi perhatian utama sejumlah kalangan masayarakat, yakni Kementerian ESDM. Pasalnya nama yang mencuat hingga saat ini kerap berkaitan dengan pelanggaran hukum.

Menanggapi hal itu, Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara berharap sosok yang akan mengisi posisi Menteri ESDM adalah orang yang bisa memberikan solusi energi yang sedang sulit dalam setahun terakhir.

“Ditambah lagi, saat ini dengan adanya defisit transaksi berjalan serta  defisit APBN. Impor BBM kita juga saat ini sangat besar. Energi terbarukan juga belum bisa dikembangkan,” kata Marwan saat dihubungi Aktual.co, Selasa (21/10).

Ia melanjutkan, dalam hal ini bukan hanya Menteri ESDM yang mesti dituntut menyelesaikan segala permasalahan tadi. Akan tetapi, Presiden dan Wapres juga harus punya sikap yang jelas dalam mengahadapi permasalahan nasional seperti ini.

Sementara itu, dirinya juga turut berkomentar terkait nama kandidat Menteri ESDM seperti Kuntoro Mangunsubroto, Raden Priyono dan Triharyo Soesilo (Hengki).

Menurutnya, nama Raden Priyono jika nantinya memang benar dipilih oleh Jokowi, maka itu hanya akan membebani kabinet. Pasalnya, Priyono memiliki rekam jejak buruk dengan sejumlah persoalan.

“Saya kira kalau Priyono sih sudah jelas nanti akan jadi beban untuk Jokowi. Karena dia kan punya banyak masalah. Dan permasalahannya juga nyata, dapat dilihat dari laporan BPK bahwa dia sudah melanggar aturan negara. Termasuk dia menyewa kantor SKK Migas dengan nilai yang sangat besar atau seharga membangun gedung,” tambahnya.

Di sisi lain, lanjutnya, nama Kuntoro mungkin terlihat jauh lebih baik dari Raden Priyono. Tapi perlu diingat, Kuntoro juga merupakan salah satu konseptor terbentuknya UU Migas nomor 22 tahun 2001. Jadi, meski terlihat bersih tapi Kuntoro merupakan salah satu orang yang turut andil terciptanya UU Migas yang dinilai pro akan kepentingan asing itu.

“Nama Kuntoro mungkin terlihat bersih, tapi perlu diingat dia merupakan salah satu konseptor UU Migas nomor 22/2001. Di mana ada 17 pasal yang bertentangan dengan konstitusi dan Cenderung memihak kepentingan asing,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

KPU dan Bawaslu Siapkan Tahapan Pilkada 2015

Ketua Komisi Pemilihan Umum RI (KPU), Husni Kamil Manik (kiri) dan Ketua Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu) memberikan keterangan pers mengenai persiapan tahapan Pikada 2015 di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (21/10/2014). AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Terbukti Langgar Kode Etik, Wakajati Sulsel dan Aspidum Dicopot

Jakarta, Aktual.co — Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sulawesi Selatan (Sulsel) Kadarsyah dan Asisten Pidana Umum (Aspidum) Fri Hartono dicopot dari jabatannya lantaran menerima hadiah dari pihak yang berperkara. 
Penerimaan gratifikasi tersebut terkait penanganan perkara pidana umum reklamasi pantai ilegal, dan pemalsuan kuitansi ganti rugi lahan dengan tersangka Dirut PT Bumi Anugerah Sakti (BAS), Jeng Tang.
“Berdasarkan inspeksi kasus yang diadakan Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) kedua pejabat itu terbukti melanggar kode etik dan dimutasi masing-masing dari jabatannya,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Tony Spontana, dikantornya, Jakarta Selatan, Selasa (21/10).
Berdasarkan surat Keputusan Jaksa Agung No: Kep-175/A/JA/10/2014 tanggal 16 Oktober 2014, Kadarsyah dicopot dari Wakajati Sulsel menjadi Koordinator pada Jampidum. Posisinya diganti Heru Sriyanto yang sebelumnya Koordinator pada Jamintel.
Sedangkan Fri Hartono kini menjabat Kabid Program pada Kabadiklat Kejagung. Posisinya sebagai Aspidum Kejati Sulsel diganti M Yusuf yang dipromosi dari Kajari Medan.
Kasus pelanggaran kode etik Kadarsyah dan Fri Hartono bermula ketika keduanya diduga menerima gratifikasi masing-masing berupa Toyota Alphard seharga Rp 1,8 miliar dan Honda Freed seharga Rp 300 juta terkait penanganan kasus reklamasi pantai ilegal dan pemalsuan kuitansi ganti rugi lahan.
Kajati Sulsel Suhardi yang merupakan mantan Direktur Penuntutan (Dirtut) pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) juga turut diperiksa dalam kasus tersebut.
Namun demikian, dalam perkembangannya, Jamwas Mahfud Manan menilai keduanya tidak terbukti menerima gratifikasi namun dinyatakan terbukti melanggar kode etik dengan mengadakan pertemuan dengan tersangka kasus tersebut yaitu, pemilik PT Bumi Anugerah Sakti (BAS) Jeng Tang yang hingga kini perkaranya masih bolak-balik dari Kejati Sulsel dengan Polda Sulsel.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain