25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42465

Salah Pilih Menteri, ICW: Jokowi Bersiaplah Kehilangan Dukungan Publik

Jakarta, Aktual.co — Koordinator Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan menyebut, seleksi calon menteri di Kabinet Joko Widodo dianggap sebagai ujian awal untuk membangun pemerintahan kedepan.
Meski sudah resmi menjabat sebagai Presiden RI, Joko Widodo, kata dia belum mau juga mengumumkan nama-nama pembantunya di kabinetnya priode 2014-2019.
“Dalam langkah awal pemerintahannya. Kalau kabinet diisi orang-orang yang tidak kompatibel seperti yang dari awal dia sebutkan, seperti punya integritas, latar belakang bagus, dan komitmen termasuk melayani publik,” ujar Ade,di Jakarta, Selasa (21/10).
Ia mengatakan, jika hal tersebut tidak diindahkan Jokowi, bukan tidak mungkin kepercayaan publik akan mulai luntur.”kalau itu berbeda mengecewakan dan membuat dukungan publik akan mulai hilang ke jokowi,” kata Ade. Dia pun tetap mendesak, agar Presiden Joko Widodo untuk membatalkan pengumuman sejumlah nama calon menteri yang berpotensi tersangkut kasus korupsi yang direkomendasikan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk masuk dalam kabinetnya.
ICW menilai masih ada beberapa nama dari 43 figur calon menteri atau pejabat setingkat menteri yang diusulkan Jokowi masuk kabinet diduga bermasalah dan diragukan integritas maupun komitmen antikorupsinya.
Dia menyebutkan figur calon menteri yang diragukan tersebut potensial menjadi tersangka korupsi dan diberitakan memiliki rekening atau transaksi keuannan yang mencurigakan.
“Kami mendesak Jokowi untuk menunda pengumuman kabinet hingga ada kepastian figur-figur yangg terpilih adalah yang terbaik dan tidak memiliki masalah hukum atau integritas,” kata dia.
Apalagi, lanjut Ade Irawan, dalam UU Kementerian jelas diatur bahwa presiden punya waktu 14 hari setelah pelantikan untuk mengumumkan kabinetnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu
Nebby

PDIP Minta KMP dan KIH Dibubarkan

Jakarta, Aktual.co — Politikus PDI Perjuangan Ahmad Basarah berpendapat Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat sebaiknya dibubarkan. Hal itu, kata dia, demi kepentingan Indonesia raya usai pelantikan Presiden-Wapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
“Pengelompokan partai-partai politik terjadi dalam rangka Pilpres, Undang-undang yang mengaturnya pun UU Pilpres. Pak Jokowi kemarin dilantik menjadi Presiden, maka selesai sudah urusan Pilpres. Selanjutnya adalah membangun bangsa. Idealnya KIH dan KMP bubarlah,” kata dia dalam diskusi politik “Membangun Sinergi Pemerintah dan Parlemen yang Sehat”, di Jakarta, Selasa (21/10).
Dia menjelaskan, ke depan semuanya menghadapi musuh besar yang utama bagi bangsa Indonesia yakni neoliberalisme dan fundamentalisme agama.
“Musuh pertama Indonesia itu adalah neoliberisme yang membuat harga minyak Indonesia tinggi yang seharusnya kaya di dalam negeri dipertaruhkan di dunia internasional. Titipan kapitalisme asing masuk lewat pasar, itu tantangan nyata,” kata dia.
Kedua yakni fundamentalisme agama yang ingin mengubah dasar negara Pancasila menjadi negara berdasarkan agama.
“ISIS sudah banyak pengikutnya di Indonesia, sudah banyak juga ormas-ormas yang menolak demokrasi menolak peraturan perundang-undangan, menolak Pancasila. Negara seolah-olah tidak bisa berbuat apa-apa,” kata dia.
Untuk itulah, dia mengharapkan, agar jangan terjebak dalam politik pecah belah seperti masa kolonial Belanda.
“Jangan sampai kita terpecah dengan politik adu domba yang bisa membuat kita tidak bersatu dan musuh masuk.”
Oleh karena itu, dia mengingatkan untuk menyadari bersama bahwa sebagai bangsa, jalan persatuan nasional adalah pilihan terbaik untuk menghadapi tantangan musuh yang ada di depan mata.
“Mari bubarkan KIH, KMP dan bentuk kegotongroyongan bangsa Indonesia menghadapi musuh bersama yaitu fundamentalisme agama dan neoliberalisme,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

UMP Tak Naik, Buruh Ancam Demo Lebih Besar

Jakarta, Aktual.co —Puluhan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Selasa (21/10).
Kepada para anggota dewan, buruh menuntut dilakukannya penaikkan Upah Minimun Provinsi (UMP) sesuai dengan standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL).
Mereka menuding selama ini kenaikan UMP tidak sesuai dengan KHL.
“Perhitungannya tidak sesuai. Selain itu upah buruh di kota sekitar Jakarta juga tidak bisa naik kalau DKI sendiri belum naik” kata sekjen KSPI, Mohammad Rusdi, di DPRD DKI Jakarta, Selasa (21/10).
Bahkan dia mengancam akan menurunkan buruh dari seluruh kawasan Jabodetabek dan melakukan mogok massal, jika tuntutan buruh tidak dipenuhi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Kata dia, upah buruh di DKI sampai saat ini tidak sampai Rp3 juta per bulan. “Karena itu kami meminta Pak Ahok bisa merealisasikan kenaikan upah menjadi Rp3 juta per bulan. Kalau tidak kami akan melakukan mogok nasional. Seluruh buruh akan keluar dari pabrik-pabrik,” ujarnya.
Dia juga mengatakan para buruh akan terus berunjuk rasa tiga hari berturut-turut mulai hari ini hingga Kamis, sampai tuntutannya dipenuhi.
Diberitakan sebelumnya, Ahok tetap tak bergeming dan menolak permintaan buruh untuk menaikkan UMP DKI tahun 2015 sebesar 30 persen. 
Saat menemui perwakilan buruh dari Forum Buruh DKI Jakarta (FBDKI) dan Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman, Ahok mengatakan UMP tidak bisa dinaikkan begitu saja.
Karena harus disesuaikan dengan tingkat KLH. Sedangkan angka KHL tiap tahun tidak bisa disamakan karena tergantung pada proyeksi inflasi. “Tadi kita diskusi saja. Dia langsung minta UMP naik 30persen, saya bilang gak bisa. Dasarnya apa? Kalau dibilang dulu bisa sampai 43persen itu kan karena soal KHL,” ujarnya, di Balaikota Jakarta, Selasa (21/10).
Setelah dilakukan survey, ujar Ahok, kemudian diketahui bahwa tingkat inflasi tahun ini rendah. Sehingga KHL dan UMP tidak akan naik secara signifikan di tahun depan.
“Kita mesti adil, gak bisa survey KHL tahun ini disamakan untuk UMP tahun depan. Kenaikan pasti kecil karena KHL-nya rendah. Hasil survey kita itu menunjukkan inflasi rendah. Nanti inflasi harus terus kita tekan di Jakarta,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Fenomena Batu Akik, Omset Sagaranten Capai Puluhan Miliar Per Bulan

Jakarta, Aktual.co — Omset kerajinan batu akik yang ditekuni warganya di Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat setiap bulannya mencapai puluhan miliar rupiah.

“Omset batu akik setiap kepala keluarga rata-rata minimal Rp5 juta setiap bulannya dan saat ini sudah ada sekitar 300 kepala keluarga yang menekuni kerajinan batu akik, bahkan sudah ada seorang warga yang omsetnya dalam sebulan mencapai Rp400 juta,” kata Kepala Desa Datarnangka, Aris Slamet di Sukabumi, Selasa (21/10).

Menurut Aris, sampai saat ini sudah ada dua kampung yang warganya menekuni kerajinan membuat batu akik yakni di Kampung Datarnangka dan Garduh. Bahkan, usaha kecil menengah ini sudah mulai menjalar ke kampung-kampung lainnya dan warga pun banyak yang beralih mata pencahariannya menjadi pengrajin batu hiasan ini.

Lebih lanjut, batu akik yang dihasilkan ini mayoritas untuk ekspor seperti ke negara-negara di Asia, Eropa, Afrika dan lain-lain. Bahkan, sekitar 80 persen hasil kerajinan batu akik ini untuk ekspor dan sisanya baru di pasarkan di dalam negeri atau pasar lokal. Walaupun omsetnya sudah puluhan miliar setiap bulannya, tetapi masih ada kekurangan seperti belum terbentuknya lembaga yang menaungi para pengrajin bahkan alatnya pun masih tradisional.

“Kami berharap, ada bantuan tambahan untuk warga khususnya yang baru saja merintis. Usaha batu akik ini sudah ditekuni warga puluhan tahun dan ternyata hasilnya bisa menyekolahkan anak mereka hingga lulus kuliah,” tambahnya.

Sementara, salah seorang pengrajin batu akik di Kampung Datar Nangka, Oman (57) mengatakan dirinya sudah bergelut di usaha ini selama 32 tahun dan setiap bulannya omset atau pendapatan bersihnya sekitar Rp5 juta. Dengan usahanya ini, Oman yang memiliki lima orang anak sudah berhasil mengkuliahkan anak sulungnya menjadi dokter, perawat dan satu lagi sedang kuliah di STISIF Sukabumi.

“Alhamdulillah, dari batu akik saya bisa menyekolahkan anak saya hingga menjadi dokter dan saat ini tinggal dua anak saya yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan SMP,” tambahnya.

Untuk pelanggan, warga tidak perlu sulit lagi, karena sudah ada ratusan pelanggan yang setiap waktu datang ke kampung ini hanya untuk berburu batu akik. Walaupun bahan utamanya tidak seluruh hasil tambang di Sukabumi, tetapi batu akik Sagaranten ini sudah terkenal karena kualitas dan hasil gosokannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Kondisi Sehat, Mantan Presiden BJ Habibie Keluar RS

Bandung, Aktual.co —  BJ Habibie akhirnya meninggalkan Rumah Sakit Borromeus, Kota Bandung, sekitar pukul 11.20 WIB setelah dinyatakan sehat oleh dokter.
“Perlu diketahui beliau (Habibie) telah pulang pada pukul 11.20 WIB. Dari hasil pemeriksaan kondisinya baik,” kata Sekretaris RS Borromeus, Kornelius Rukmana saat ditemui di RS Borromeus, Selasa (21/10).
Ditambahkannya, mantan Presiden Republik Indonesia yang ke-3 ini memang tiba pada pukul 01.00 WIB dan menjalani pemeriksaan di IGD, namun secara keseluruhan pemeriksaan baru dilakukan pada pagi hari.
“Lebih kepada pemeriksaan umum saja seperti darah dan cek lab. Pemeriksaan fisik pada 01.00 WIB dilakukan 20 menit,” ucapnya.
Kornelius menjelaskan dalam pelayanannya, pihak Rumah Sakit melakukan pelayanan sesuai prosedur yang ada .
“Bagaimanapun beliau (Habibie) sebagai mantan Presiden. Kita lakukan standar dan koordinasi dengan dokter kepresidenan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Pilih Menteri Neolib, Jokowi Ingkari Trisakti dan Nawacita

Jakarta, Aktual.co —  Pascapelantikan Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia ke-7, dalam beberapa hari ini bakal mengumumkan nama-nama kabinet yang membantunya dalam lima tahun ke depan. Nama Sri Mulyani, Chatib Basri, Rini Soewandi dan Darmin Nasution mencuat karena disebut sebagai kandidat kuat menteri Keuangan di kabinet Jokowi-JK.

Menanggapi hal itu, Direktur Institute for Developement of Economics and Finance (INDEF) , Enny Sri Hartati menegaskan bahwa Jokowi tidak boleh memilih calon-colon menteri yang lebih pro-pasar alias neolib.

“Jokowi-JK itu sudah punya tiga kriteria utama. Pertama, dia harus profesional. Dan profesional di bidang ekonomi juga harus mempunyai kapabilitas,” ujar Enny di Jakarta, Selasa (21/10).

Enny melanjutkan, kriteria kedua adalah kabinet yang akan menduduki posisi tersebut harus berintegritas, yakni terbebas dari berbagai kepentingan. Dan ketiga, kandidat yang memiliki pra syarat yang paling penting, yakni harus mempunyai ideologi ekonomian kerakyatan.

“Nah kalau menteri-menteri yang dipilih Jokowi terlalu pro-pasar, bagaimana bisa memenuhi prasyarat ideologi ekonomi kerakyatan,” tegasnya.

Terlebih, kata Enny, kedua kandidat tersebut merupakan bagian dari pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Di bidang ekonomi, kabinetnya Pak SBY termasuk yang gagal. Nah kalau gagal, berarti menteri ekonominya zaman Pak SBY, gagal. Kalau sudah gagal, kenapa harus dipilih lagi,” cetusnya.

Kata kunci Jokowi-JK untuk memilih kandidat menterinya, termasuk menteri keuangan, yakni harus sesuai janji Jokowi-JK itu sendiri, yakni harus mempunyai ideologi ekonomi kerakyatan dan tidak memilih lagi yang sudah gagal. Jika Jokowi-JK tetap memilih kandidat tersebut, maka hal itu kan bertentangan dengan trisakti dan nawacita.

“Ya, iyah. Jadi artinya bagaimana konsistensi kebijakan pemerintahannya Pak Jokowi-JK, kalau memilih menterinya tidak sesuai dengan ideologi yang diusung,” tegasnya.

Terkait kasus Bank Century yang sempat menyibukkan Sri Mulyani, Enny enggan berkomentar, karena hal itu merupakan ranah hukum.

“Itu biarkan hukum kalau persoalan Bank Century dan sebagainya. Tapi yang diinginkan masyarakat, Pak Jokowi harus konsisten dengan janjinya. Bahwa yang akan menjadi flat form ekonomi, arah kebijakan ekonomi 5 tahun kedepan, adalah kemandirian ekonomi dan ekonomi kerakyatan,” tandasnya.

Selain itu, jika Jokowi-JK memilih menterinya yang tidak seiring dengan flat form program ekonomi yang akan diusung, maka Jokowi-JK tidak akan bisa mencapai program-program tersebut.

“Kalau Pak Jokowi dalam memilih menterinya saja sudah tidak konsten dengan flat form ekonominya. Jadi bagaimana kita berharap Pak Jokowi-JK bisa merealisasikan janji-janji kampanyenya,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain