27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42515

Ini 8 PR Agenda Korupsi dari KPK Untuk Jokowi

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan siap membantu Presiden Joko Widodo dalam agenda pemberantasan Korupsi. Oleh sebab itu, KPK telah memberikan 8 agenda pemberantasan korupsi yang telah diserahkan langsung ke Joko Widodo. 
“Delapan agenda pemberantasan korupsi yang dibikin KPK bisa membantu presiden dan itu sudah disampaikan (ke presiden). Kami harap itu dilaksanakan secara baik dan optimal,” kata Wakil Ketua KPK Zulkarnain, ketika dihubungi, Senin (20/10).
Agenda pertama yakni pengelolaan APBN dan APBD. Reformasi di sektor ini. menurut dia, bertujuan memastikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap  pengelolaan APBN dan APBD dilakukan secara akuntabel, transparan, dan berkeadilan serta meminimalisasi kebocoran anggaran.
Kedua, agenda pengelolaan sumber daya alam dan penerimaan negara. Pertambangan, kehutanan, perikanan dan kelautan adalah sektor yang harus mendapat perhatian besar. 
Ketiga adalah kajian terkait dengan agenda ketahanan dan kedaulatan pangan. 
Keempat agenda perbaikan infrastruktur. 
Kelima, agenda penguatan aparat penegak hukum. “Proses penegakan hukum haris akuntabel,” kata dia.
Keenam, agenda dukungan pendidikan nilai integritas dan keteladanan. Hal ini dianggap perlu karena KPK mencermati, akar penyebab korupsi adalah sistem yang buruk dan karakter individu yang cenderung korup.
Ketujuh, agenda perbaikan kelembagaan partai politik. “Penguatan bisa dilakukan pada sistem rekrutmen, kaderisasi parpol dan sisi pendanaan,” kata dia.
Agenda terakhir, yaitu peningkatan kesejahteraan sosial.
Presiden Jokowi dan pimpinan KPK melakukan pertemuan pada Minggu malam kemarin (19/10). Pertemuan itu membahas nama-nama calon menteri yang disampaikan Jokowi kepada KPK serta membahas soal delapan agenda pemberantasan korupsi.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Mengenal Lebih Dekat Sosok Ibu Negara, Iriana Jokowi

Jakarta, Aktual.co — Hari ini, Senin (20/10), merupakan hari yang paling bersejarah bagi Joko Widodo yang telah sah dilantik sebagai Presiden RI ke-7. Pastinya kebahagiaan tidak melulu milik Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, tapi juga sang istri, Iriana. 
Kali ini akan diungkap sedikit tentang sosok Ibu Negara Republik Indonesia yang baru, yaitu Iriana. 
Iriana resmi dipinang Joko Widodo tepat di tanggal 24 Desember 1986, dikaruniai 3 orang anak. Iriana yang akrab di panggil Bu Ana, dilahirkan di kota Solo pada tanggal 1 Oktober 1963. Disamping melayani suami dan mengurus 3 anak, ibu Iriana ini juga sibuk dengan kegiatan sosial seperti organisasi PKK. Dia pernah menjadi pimpinan PKK di kota Solo sewaktu Jokowi menjabat sebagai Walikota Solo, dan banyak kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Iriana tetaplah seorang istri yang selalu melayani suaminya dengan memasak masakan sendiri untuk disantap bersama keluarga, selain itu ia tidak pernah canggung dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga walaupun sudah ada pembantu untuk membantunya.
Iriana sangat peduli dengan “wong cilik”, disebabkan karena dahulu Jokowi pernah merasakan rumah yang digusur tanpa ada pesangon. Dari kejadian pahit itu mengakibatkan Iriana membuat program-program seperti pelatihan usaha kepada warga. 
Walaupun mereka hidup kaya dan dilimpahi sejumlah fasilitas, tetap saja ia tidak mau memanjakan keluarga dan anak-anaknya. Mereka lebih memilih hidup dalam kesederhanaan. Sering sekali Iriana dan suami menyatakan kepada anak-anaknya agar jangan mentang-mentang sebagai anak gubernur jadi bisa sesuka hati. 
Dalam penampilan sehari-hari Iriana juga terlihat sederhana. Saat sang suami dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu, tampak sosok Iriana yang hadir dengan busana tradisional sederhana, tidak glamour, bahkan terkesan apa adanya. Walaupun ada yang memberikannya saran soal penampilannya, tetap saja Istri dari Presiden RI 2014-2019 ini memilih untuk tetap sederhana saja.
Kesederhanaan Iriana tidak hanya dalam kehidupan keluarga saja, namun kesederhanaan itu susdah menjadi prinsip hidupnya. Saking sederhananya, Iriana tidak memiliki satu pun akun di media sosial, ini diakui sendiri oleh Jokowi. 
Dibalik kesuksesan suami , pastilah ada sosok perempuan dibelakangnya yang selalu mendukung dan memberikannya semangat tanpa lelah. Dialah Iriana yang selalu menjadi mitra bagi jokowi dan menemani sepanjang hidupnya. Bagi Iriana, Jokowi adalah cinta pertama dan terakhir. Semoga kisah Iriana menjadi inspirasi bagi semua perempuan di Indonesia. 

Akhirnya, Ahok Bersalaman dengan Prabowo

Jakarta, Aktual.co —Pelaksana Tugas Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk pertama kalinya akhirnya bersalaman dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di depan umum.
Moment itu terjadi dalam acara pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden RI 1 di Gedung DPR/MPR tadi pagi. 
Ahok terlihat menyalami Prabowo saat mantan pimpinan partainya itu memasuki ruang acara pelantikan. 
Hal itu sempat menarik perhatian para undangan, karena sebelumnya mereka sempat bersitegang terkait perbedaan pandangan soal UU Pilkada yang mengakibatkan Ahok mengundurkan diri dari Gerindra.
Usai pelantikkan, Ahok pun kembali menyalami Prabowo. “Inisiatif dong. Kalau sama senior mesti salam lah,” ujar Ahok kepada wartawan, di gedung DPR/MPR, Senin (20/10).
Ahok mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Prabowo merupakan pertemuan pertama kali setelah Ahok keluar dari Gerindra.
“Belum ketemu lagi sih. Baru kali ini pas keluar dari Gerindra,” ujarnya.
Sebagai informasi, Prabowo datang ke acara pelantikan Jokowi sebagai presiden sebagai bentuk penepatan janji dan juga menghargai undangan dari Jokowi. 
Ketika Prabowo tiba di ruang sidang paripurna, Prabowo disambut meriah oleh peserta undangan, termasuk Ahok yang langsung beranjak dari kursinya menuju Prabowo untuk menyalami petinggi Partai Gerindra tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Naik Kereta Kencana, Jokowi-JK Imejkan Diri Sebagai Raja?

‎Jakarta, Aktual.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wapres Jusuf Kalla (JK) menaiki kereta kencana.

 Sikap Jokowi-JK ini mengundang respon, bahwa keduanya seperti ingin memposisikan diri sebagai raja, yang erat dengan feodalisme.‎

‎Padahal, selama ini imej yang muncul adalah Jokowi-JK figur merakyat. ‎

‎Pemerhati sosial Imam Prasodjo ‎mengatakan, memang ada yang kontradiktif dari sikap Jokowi selama ini dengan keputusan naik kereta kencana.‎

‎Namun ia mengambil positif saja ‎apa yang dilakukan Jokowi. Katanya, mungkin Jokowi ingin lebih mudah menyapa rakyat dengan cara yang lebih Indonesia. Kalau di luar negeri, pemimpin bisa menyapa rakyat dengan mobil dengan atap terbuka.‎

‎”Yang penting, habis ini Jokowi harus kerja. Pilih kabinet yang tepat,” imbuhnya dalam diskusi di salah satu stasiun televisi, Senin (20/10).‎

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akhirnya menaiki kereta kencana. Jokowi-JK naik dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan dijadwalkan sampai di Istana Negara.

Jokowi dan JK memakai baju putih dipadu celana hitam, ‎tanpa jas. Kereta kencana ini dikabarkan dimatangkan dari Solo, plus dengan kusirnya dengan baju berwarna merah.

‎Di belakang Jokowi-JK ada dua paspampres yang ikut nebeng di kereta kencana itu.‎

Pemuda dan Mahasiswa ‎Syukuran Pelantikan Jokowi-JK di Tugu Proklamasi

Jakarta, Aktual.co —Koalisi Mahasiswa Pemuda Kebangsaan mengadakan syukuran pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Gedung MPR/DPR RI, Senin (20/10). Mereka menggelar syukuran di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat melalui berbagai acara.
Dari panggung rakyat yang disediakan untuk mengekspresikan kemenangan rakyat Indonesia terhadap Jokowi-JK hingga doa bersama untuk kemajuan Indonesia.
“Ini adalah bentuk dukungan kami kepada Jokowi-JK. Kami berharap beliau bisa memimpin bangsa ini dengan amanah dan tanggungjawab, untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Doa kami terpanjat secara ikhlas dan ridho untuk kemajuan bangsa dibawah Jokowi-JK,” kata Koordinator Kompak, Haris Pertama, kepada wartawan, Senin (20/10).
Disampaikan, dengan dilantiknya Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono, kini sudah saatnya pemimpin baru bergerak membawa Indonesia lebih baik lagi.Salah satunya dengan menegakkan hukum dibidang pemberantasan tindak pidana korupsi, mafia-mafia hukum hingga pelaksanaan program-program kesejahteraan rakyat miskin. “Agenda penting kami inginkan adalah Jokowi-JK harus fokus bekerja untuk rakyat bukan untuk partai, mereka adalah milik rakyat,” tegas Haris.
Pihaknya mengajak seluruh rakyat, pemuda, pemudi dan mahasiswa mengawal bersama-sama pemerintahan Jokowi-JK untuk lima tahun mendatang. Apabila ada kebijakan yang tidak sesuai, ia menyatakan siap turun ke jalan untuk mengkritisinya.
“Kami (juga) ingin Jokowi-JK memilih menteri yang punya kemampuan mengayomi rakyat bukan mengayomi partai atau kelompoknya sendiri,” demikian Haris.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Dikecam, Rencana Pemprov DKI Naikkan PBB

Jakarta, Aktual.co —Rencana pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk menaikkan nominal Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) demi untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta menuai komentar.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohammad Sanusi menilai pilihan menaikkan PBB di Jakarta harusnya merupakan opsi terakhir untuk meningkatkan PAD. 
Ketimbang menaikkan PBB, menurutnya yang harus diperioritaskan Pemprov DKI justru dengan menaikkan pajak-pajak yang terlihat jelas bisa didapat dari para pengusaha – pengusaha besar.
“Harusnya uber dulu pajak hotel dan restoran yang sekarang masih bocor. Yang harus diuber adalah dari pengusaha-pengusaha seperti yang jelas terlihat seperti dari pajak hotel dan restoran yang dibuat online. Bayangin aja hotel berapa, restoran berapa, tempat hiburan malam. Nah itu yang harus diuber,” kata mantan Ketua Fraksi Gerindra itu di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (20/10).
Demi memenuhi keadilan dalam menaikan harga pajak, menurutnya Dinas Pendapatan Daerah harusnya bekerjasama dengan Dinas Tata Ruang.
Sehingga ada keadilan dalam pemberlakuan PBB yang baru. Misal antara pajak untuk rumah tinggal dan untuk rumah yang digunakan untuk komersil.
“Misal rumah si A peruntukannya untuk rumah tinggal, yang satu untuk komersil maka itu pajaknya tidak boleh sama. Walaupun dalam satu jalan yang sama. Dispemda tidak tau tentang itu, yang tau hanya dinas tata ruang. Tapi kenapa PBB nya sama dengan orang yang bangun ruko. Jangan dipukul rata dong. Wajar kalau masyarakat banyak yang marah,” ujarnya. 
Sebelumnya kecaman akan rencana Pemprov DKI menaikkan angka PBB juga dilontarkan peneliti Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi.
Menurutnya, rencana tersebut menunjukkan Pemprov DKI yang saat ini dipimpin Pelaksana Tugas Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih berpihak pada para pemilik modal, ketimbang rakyat kecil di Ibukota. 
Karena dengan rencana itu secara tidak langsung merupakan upaya untuk mengusir warga Jakarta dari tempat tinggal mereka saja. 
“Nantinya, apabila suatu wilayah yang tidak sanggup bayar PBB yang telah ditentukan, maka satu daerah itu akan dibeli oleh pemilik modal untuk pembangunan properti,” ungkap Uchok, saat dihubungi Minggu (19/10) kemarin.
Lebih jauh bahkan Uchok menilai kebijakan yang dilakukan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menaikkan PBB sebesar 120-240 persen dari nominal yang sekarang, merupakan bentuk penjajahan baru bagi bangsa Indonesia.
Atau dengan kata lain, ujarnya, maka warga yang tidak mampu membayar pajak dengan jumlah yang mencekik itu, maka harus enyah dari Jakarta.
“Kenaikan Pajak baru PBB ini betul-betul tidak humanis, dan penguasa baru Jakarta ini, bak seorang penjajah baru yang ingin mengusir warga dari tempat tinggalnya. Jangan tinggal lagi di Jakarta, kalau tidak punya duit atau bayar pajak kepada Pemerintah Ahok,” tandasnya.
Dari hitung-hitungan yang diakuinya sudah dilakukannya, apabila rencana menaikkan PBB itu terealisasikan Pemprov DKI maka secara otomatis DKI akan mendapat tambahan dana sekitar Rp 76,9 triliun untuk Rencana Anggaran dan Belanja Daerah (RAPBD) pada 2015 nanti.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain