23 Desember 2025
Beranda blog Halaman 818

David Herson: Presiden Prabowo Tunjukkan Komitmen pada Kerukunan dan Toleransi

Jakarta, aktual.com – Ketua Himpunan Pengusaha Kristen Indonesia (HIPKI), David Herson, menilai bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen kuat terhadap penguatan kerukunan dan dialog lintas kelompok selama enam bulan pertama masa pemerintahannya.

“Pertama, dalam enam bulan pemerintahannya, Presiden Prabowo menunjukan komitmen kuatnya untuk memperkuat fondasi kerukunan dengan menjalin silaturahmi dan dialog dengan tokoh politik dan masyarakat dengan beragam latar belakang. Stigma yang digoreng seakan pemerintahan saat ini militeristik anti demokrasi, pada kenyataan tidak demikian,” ucap David Herson pada Rabu (23/4).

Ia juga menekankan bahwa pendekatan yang digunakan oleh Presiden Prabowo dan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad adalah pendekatan sipil.

“Pendekatan civilian justru menjadi pendekatan utama yang dipakai oleh Presiden Prabowo maupun Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, yaitu dengan silaturahmi dan dialog dengan tokoh politik, ormas dan tokoh agama dari beragama latar belakang. Dengan pendekatan civilian kebijakan Presiden Prabowo aktif mendorong partisipasi masyarakat dalam sejumlah program strategis, seperti Koperasi Desa Merah Putih, dll,” katanya.

David juga menyebutkan bahwa Presiden Prabowo kerap turun langsung ke masyarakat.

“Presiden Prabowo juga aktif menjalin komunikasi langsung dengan lapisan masyarakat mulai dari atas sampai bawah bahkan ikut turun serta terjun ke masyarakat bawah demi mendengar keluh kesah rakyatnya,” ucapnya.

Salah satu contohnya, menurut David, adalah ketika terjadi banjir di Bekasi.

“Bahkan ketika banjir melanda hampir seluruh daerah Bekasi, Presiden Prabowo Subianto turun langsung mengecek korban banjir di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Dengan mengenakan kemeja lengan pendek berwarna krem dan celana panjang. Presiden bersilaturahmi ke rumah warga dan mendengarkan aspirasi masyarakat,” katanya.

“Presiden juga mendengar curhat warga sekitar. Bahkan Presiden Prabowo menanyakan kondisi warga yang terendam banjir sudah sepekan terakhir dengan ketinggian sekitar 80 cm di wilayah Bekasi,” lanjutnya.

Lebih jauh, David menilai bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo tidak didasarkan pada politik pecah-belah.

“Kedua, Presiden Prabowo tidak menjadikan management by conflict, rekayasa membenturkan antara anak bangsa yang berbeda suku, agama dan golongan. Prabowo tidak menggunakan agenda memperkuat kekuasaan dengan mengadu domba masyarakat yang beragam,” katanya.

David juga menggarisbawahi suasana politik yang kondusif selama masa awal pemerintahan ini.

“Ketiga, kita bisa melihat selama semester pertama pemerintahan tidak ada konflik yang bernuansa SARA. Hal ini terbukti dengan berlangsungnya pilkada serentak dan hampir minim bahkan tidak ada konflik yang melibatkan tentang SARA di pilkada yang diadakan serentak di seluruh Indonesia, semuanya berjalan dengan baik,” katanya.

Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo menyerukan sikap objektif terhadap potensi isu SARA.

“Bahkan Presiden Prabowo berharap agar semua pihak melihat secara objektif dan tidak terburu-buru menyalahkan, ketika ada yang memainkan isu SARA dalam Pilkada,” katanya.

“Sebab, Prabowo menilai, saat ini Rakyat Indonesia telah cerdas dalam melihat berbagai isu. Untuk itu, Presiden meminta agar semua pihak, termasuk tim pemenangannya, untuk melakukan kampanye yang positif dan terhormat,” katanya.

Selain itu, David menyebut pentingnya peran Sufmi Dasco Ahmad dalam menjaga komunikasi politik.

“Keempat, oleh karena itu sangat tepat dialog dan jalinan silaturrahmi yang dilakukan oleh Sufmi Dasco Ahmad kepada berbagai kelompok oposisi dan tokoh politik serta pimpinan buruh. Menurut David, Sufmi Dasco atau Dasco adalah tokoh sosok penting di balik komunikasi publik dan komunikasi politik Presiden Prabowo Subianto,” katanya.

“Sufmi Dasco di era kepemimpinan presiden Prabowo Subianto merupakan tokoh penting peranannya yang terus bergerak menyatukan tokoh-tokoh bangsa, dan ya kalo diibaratkan Indonesia seperti negeri Konoha di serial Naruto, Dasco pemersatu Hokage kelima dan kedelapan,” ujarnya.

Tentang Toleransi Beragama

David juga menyinggung soal pentingnya penguatan moderasi beragama sebagai bagian dari komitmen pemerintah.

“Kita sudah memiliki Perpres Nomor 58 Tahun 2023 yang menjadi tonggak regulasi penguatan moderasi beragama,” katanya.

Namun ia mengingatkan bahwa regulasi saja tidak cukup.

Menurut David, “regulasi hanyalah langkah awal. Tantangannya adalah bagaimana memastikan regulasi tersebut hidup di tengah masyarakat yang beragam.”

Ia melihat adanya dinamika yang kontras antara kampung-kampung yang penuh semangat kerukunan dengan masih munculnya kegaduhan soal isu agama di media sosial.

“Polarisasi masih menjadi luka yang belum sepenuhnya sembuh,” ujarnya.

David juga menyoroti soal penolakan tempat ibadah yang masih terjadi.

“Apalagi ditambah dengan beberapa isu tentang penolakan pendirian dan kegiatan ibadah. Ini menjadi catatan yang penting bagi pemerintahan Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo. Namun David optimis melihat penegakkan hukum terhadap kaum-kaum intolerans yang masih ada dan mampu mencederai keharmonisan keberagaman umat beragama di Indonesia,” ucapnya.

Ia menutup pernyataannya dengan mengingatkan kembali salah satu poin dalam visi-misi kepemimpinan nasional.

“Dan perlu diingat, di dalam Asta Cita Prabowo-Gibran poin ke-8, menekankan pentingnya penyelarasan kehidupan harmonis dengan lingkungan, alam, budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Hari Ini, Pemegang Saham BBRI Panen Dividen Final Senilai Rp31,4 Triliun

Jakarta, Aktual.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI membayarkan dividen tunai ke rekening investor pada Rabu, 23 April 2025. Dalam aksi korporasi ini, BRI membagikan dividen final sebesar-besarnya Rp31,40 triliun atau senilai Rp208,40 per saham.

Pembayaran dividen ini merupakan bagian dari komitmen BRI dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin (24/03) di Jakarta, disepakati bahwa total dividen tunai yang dibagikan untuk Tahun Buku 2024 sebesar-besarnya Rp51,73 triliun atau Rp343,40 per saham.

Angka tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp135 per saham (setara Rp20,33 triliun) yang telah dibayarkan pada 15 Januari 2025 lalu. Dengan demikian, sisa dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebesar-besarnya Rp31,40 triliun atau Rp208,40 per lembar saham.

Dari total dividen tersebut, berdasarkan struktur kepemilikan saham maka BRI akan menyetorkan dividen kepada Pemerintah Republik Indonesia sebesar Rp27,68 triliun, termasuk dividen interim sebesar Rp10,88 triliun yang telah lebih dahulu dibayarkan. Sementara itu, sisanya akan dibagikan secara proporsional kepada seluruh pemegang saham publik yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada recording date.

Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyampaikan bahwa keputusan pembagian dividen ini telah mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan yang solid dan memiliki struktur modal yang kuat.

“BRI mempertimbangkan berbagai aspek dalam menentukan besaran dividen, termasuk kebutuhan ekspansi bisnis, kecukupan likuiditas, dan manajemen risiko bank. Rasio kecukupan modal (CAR) Perseroan pun diproyeksikan tetap terjaga di atas 19% dalam jangka panjang,” ujar Hendy di Jakarta, Rabu (23/4/25).

Adapun, pembagian dividen ini mengacu pada kinerja keuangan BRI per 31 Desember 2024, di mana secara konsolidasian laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp60,15 triliun.

“Pembayaran dividen ini menjadi bukti nyata kinerja solid BRI serta komitmen perusahaan dalam memberikan nilai tambah berkelanjutan bagi para pemegang saham. Ke depan, BRI akan terus memperkuat perannya sebagai universal bank dengan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan dan berorientasi pada pemberdayaan segmen UMKM di Indonesia,” pungkas Hendy.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Ketua YKMI Dukung Langkah BPJPH Usut Produk Berlabel Halal yang Mengandung Babi

Jakarta, aktual.com – Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) angkat bicara terkait temuan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terhadap sembilan produk makanan olahan yang diketahui mengandung unsur babi, meski hampir seluruhnya telah mengantongi sertifikat halal.

Menanggapi kasus ini, Ketua YKMI Ferry Irawan memberikan apresiasi atas langkah yang telah diambil BPJPH.

“YKMI memuji sikap BPJPH yang telah melakukan pengujian terhadap beberapa produk makanan olahan yang mengandung unsur haram,” ujar Ferry dalam wawancara pada Rabu (23/4).

Ferry juga menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dan keseriusan dalam menjamin kehalalan produk di Indonesia. “YKMI mengharapkan BPJPH lebih proaktif lagi dalam melakukan tugas-tugasnya. YKMI siap bersinergi dengan lembaga yang dipimpin Babe Haikal tersebut demi melindungi konsumen muslim Indonesia,” katanya.

Ia pun mengingatkan para produsen agar lebih transparan terhadap kandungan dalam setiap produk yang dipasarkan. “Selain itu, YKMI meminta kepada semua produsen lebih terbuka menjelaskan kandungan yang ada dalam produknya dan di setiap kemasan untuk mencantumkan halal atau tidaknya produk yang akan dipasarkan ke konsumen,” lanjut Ferry.

Ia menegaskan, langkah ini bukan ditujukan untuk mendiskriminasi produk yang dikonsumsi masyarakat non-muslim, melainkan untuk memastikan bahwa masyarakat muslim tidak keliru dalam mengonsumsi makanan yang bertentangan dengan syariat.

“Hal ini bukan berarti YKMI alergi terhadap produk yang boleh dikonsumsi oleh masyarakat non-muslim, akan tetapi untuk mengantisipasi agar masyarakat muslim Indonesia tidak salah mengonsumsi produk yang dilarang secara syariat,” pungkasnya.

Temuan ini pun menjadi pengingat akan pentingnya sistem sertifikasi halal yang kredibel dan akuntabel, serta kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga sertifikasi, dan masyarakat dalam menjaga hak-hak konsumen muslim di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

YKMI Akan Boikot Produk AS Jika Ikut Campur Urusan Halal di Indonesia

Sertifikasi halal produk
Sertifikasi halal produk

Jakarta, aktual.com – Polemik terkait aturan halal di Indonesia kembali mencuat setelah Amerika Serikat (AS) menyebut kebijakan tersebut sebagai hambatan teknis dalam perdagangan. Bahkan, Presiden AS Donald Trump dikabarkan menggunakan isu ini sebagai salah satu alasan untuk memberlakukan tarif resiprokal terhadap Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI), Ferry Irawan, menegaskan bahwa kebijakan label halal di Indonesia merupakan bagian dari kedaulatan negara dan tidak sepatutnya dicampuri oleh negara lain.

“Mengenai label halal di setiap produk yang dipasarkan di negara Indonesia itu adalah aturan internal negara Indonesia untuk memberikan jaminan kenyamanan konsumen Indonesia, khususnya kalangan muslim, dan negara lain tidak berhak mencampuri urusan dalam negeri Indonesia,” ujar Ferry saat diwawancarai pada Rabu (23/4).

Lebih lanjut, Ferry juga menyinggung kemungkinan adanya motif politik di balik sikap AS. “Jika Presiden AS, Donald Trump mengkaitkan dukungan Indonesia terhadap warga Palestina sehingga mau mengintervensi Indonesia, maka YKMI meminta pemerintah Indonesia tidak tunduk kepada AS. YKMI akan melakukan aksi boikot produk AS,” tegasnya.

YKMI menilai bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina dan penerapan label halal adalah dua hal yang tidak bisa dijadikan alasan sah untuk tekanan dagang dari negara manapun. Ferry menambahkan bahwa lembaganya akan terus mengawal kebijakan halal nasional demi perlindungan konsumen muslim di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

PLN EPI Pamerkan Keunggulan Hidrogen di Ajang GHES

Jakarta, Aktual.com – Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menegaskan komitmennya sebagai motor utama transisi energi nasional dengan menghadirkan experience booth transisi energi dalam ajang Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025 yang berlangsung pada 15–17 April 2025 di Jakarta Convention Center.

Booth yang dihadirkan PLN EPI dan anak usahanya Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAg) menjadi salah satu pusat perhatian dalam pameran tersebut, menampilkan berbagai inovasi dan strategi dekarbonisasi sektor energi primer melalui pengembangan bisnis hydrogen dan amonia, pemanfaatan hidrogen untuk perkapalan dan lainnya.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, menjelaskan bahwa PLN EPI aktif mengembangkan berbagai proyek strategis yang bertujuan mempercepat transisi energi nasional. Menurutnya, langkah konkret telah diambil PLN EPI dengan berbagai inisiatif bisnis berbasis hidrogen hijau, baik melalui kerja sama strategis maupun investasi langsung.

“Kami melihat hidrogen hijau sebagai salah satu solusi terobosan yang paling menjanjikan dalam menurunkan emisi karbon secara signifikan di sektor energi,” ungkap Mamit Setiawan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (23/4/25).

Dalam ajang GHES 2025 ini, PLN EPI juga memaparkan strategi investasi dan rencana pengembangan infrastruktur hidrogen hijau di Indonesia. Proyek strategis yang tengah dikembangkan PLN EPI, meliputi pembangunan infrastruktur, seperti electrolyzer berkapasitas besar serta jaringan pipa hidrogen yang akan menghubungkan Sumatera dengan Singapura.

Proyek pengembangan hub hidrogen hijau di Sumatera, yang merupakan kerja sama antara PLN EPI dan Sembcorp Utilities PTE Ltd, diproyeksikan memiliki electrolyzer berkapasitas hingga 675 MW dan menghasilkan antara 50 hingga 100 kilo ton per tahun hidrogen hijau. Infrastruktur ini juga akan dilengkapi pipa bawah laut sepanjang 350 km untuk ekspor ke Singapura.

“Proyek ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di pasar energi regional, tetapi juga mempercepat integrasi energi terbarukan dalam skala besar,” jelas Mamit.

Menurutnya, keberhasilan pengembangan proyek hidrogen hijau ini akan membuka peluang kolaborasi regional yang lebih luas dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat energi rendah karbon terbesar di Asia Tenggara.

“Kami optimistis bahwa sinergi antara listrik dan hidrogen akan memberikan manfaat jangka panjang bagi keberlanjutan energi di kawasan ini”, tutup Mamit.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Dakwah Tarekat di Jakarta Terus Tumbuh, JATMAN Jadi Wadah Persatuan Lintas Tarekat

Jakarta, aktual.com – Perkembangan dakwah tarekat di wilayah Jakarta menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sejak tahun 2012, upaya dakwah secara struktural melalui wadah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) di Jakarta mulai menunjukkan aktivitas yang terorganisir meskipun pada awalnya hanya sedikit pihak yang terlibat aktif dalam struktur organisasi tersebut.

Organisasi Idarah Wustha Jakarta saat ini telah mengalami tiga kali pergantian kepemimpinan. Dimulai oleh KH. Wahfiudin Sakam sebagai Mudir pertama, kemudian dilanjutkan oleh KH. Muhammad Danial Nafis yang kini menjabat sebagai Rais dan berkolaborasi bersama Ustadz Irawan Santoso, SH selaku Mudir.

Saat ini, Idarah Wustha Jakarta membawahi lima Idarah Syubiyah yang tersebar di lima wilayah administratif Jakarta: Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Para pengurusnya berasal dari berbagai tarekat mu’tabarah, di antaranya TQN, Naqsyabandiyah Khalidiyah, Idrisiyah, Tijaniyah, Darqawiyah, dan Syattariyah. Keberagaman ini dipersatukan melalui barakah Nahdlatul Ulama dalam satu wadah JATMAN.

“Pentingnya ahlu tarekat berkumpul, ketika wali songo di tanah jawa awal sekali mendirikan kesultanan Demak, ini adalah berkumpulnya para mursyid,” kata Mudir Idarah Wustha JATMAN DKI Jakarta, Ust Irawan Santoso.

Ia menambahkan, “Maka berkumpulnya para mursyid kemudian mendirikan kesultanan Demak mulai dari mursyid-mursyid. Kesultanan di Nusantara itu tidak lepas dari isinya adalah tasawuf,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan harapannya terhadap kekuatan persatuan yang terbangun.

“Ajang berkumpulnya kita pada hari ini adalah menjaga titik kemenangan bagaimana kita bisa meraih kejayaan Islam sebagaimana yang dulu pernah dirasakan oleh pendahulu kita,” ucapnya.

“Mudah-mudahan kita bisa mengumpulkan energi yang sama, bisa membangun jam’iyyah yang sama, sehingga jam’iyyah ini akan terus terjaga dan tidak tergoda dengan hal-hal yang lain,” katanya.

“Inilah tujuan kita dalam bertasawuf agar kita bisa menjayakan Islam kembali,” lanjutnya.

Sementara itu, Mudir ‘Aly Idarah ‘Aliyah JATMAN, KH. Ali Masykur Musa, menekankan pentingnya tarekat sebagai sarana spiritual menuju akhirat. “Kalau seseorang ada tujuan yang hendak diinginkan dalam suatu pulau sana, pulau akhirat, dan kita butuh kendaraan, kendaraan tercepat satu-satunya hanya bertarekat,” ujarnya.

Ia juga menanggapi pandangan miring terhadap tarekat. “Memang orang yang tidak suka dengan Islam, dipisahkan tarekat dengan kehidupan. Sehingga orang itu mengatakan tarekat itu melahirkan fatalisme, padahal kan tidak, seperti yang disampaikan Syekh Mun’iem, harus berjalan dua-duanya, harus ada syariat dan tarekat yang kuat,” jelasnya.

“Bertarekat bukan hanya sekedar badaniyah saja, melainkan mesti batiniyyah, sehingga orang yang sudah ma’rifat itu sudah memiliki rasa dalam beribadah kepada Allah Swt,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain

Berita Lain