Jakarta, Aktual.com – Rabu ini, dua “serangan teroris” terpisah di Pakistan mengejutkan negara tersebut dengan menewaskan 25 orang dan melukai puluhan lainnya. Kejadian ini terjadi menjelang pemungutan suara nasional yang diwarnai risiko tinggi, seperti yang diungkapkan oleh para pejabat.
Ledakan pertama terjadi di distrik Pishin barat daya provinsi Balochistan, hanya sehari sebelum pemilu, saat sejumlah besar pendukung calon independen berkumpul di depan kantor pemilihannya. Wakil Komisaris distrik Juma Dad menyampaikan, Bom dipasang di sebuah motor yang diparkir dekat kantor itu.
“Korban tewas telah bertambah menjadi 15 jiwa, dan lebih dari 30 lainnya terluka, sebagian besar dalam kondisi kritis,” tambah Dr. Habib, staf rumah sakit pemerintah setempat.
Beberapa jam setelahnya, serangan bom lainnya mengguncang distrik Qila Saifullah, menewaskan 10 orang dan melukai beberapa lainnya. Menteri Informasi Balochistan, Jan Achakzai, mengonfirmasi bahwa target pemboman adalah kantor pemilihan Jamiat Ulema Islam.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Achakzai, dalam pernyataannya kepada Anadolu, menegaskan, “Serangan ini merupakan upaya terbaru teroris untuk menyabotase pemilu. Namun, saya ingin menegaskan bahwa pemilu akan tetap berjalan sesuai jadwal.”
Serangkaian serangan dalam kurun waktu dua minggu terakhir di provinsi Balochistan dan barat laut Khyber Pakhtunkwa telah menelan korban setidaknya empat puluh orang, termasuk 24 terduga teroris dan 14 aparat keamanan. Situasi ini menggambarkan ancaman serius terhadap keamanan pemilu di Pakistan.
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil