Penerimaan negara berbanding terbalik dengan beban negara atas utang yang telah dibuat. Indonesia sangat bergantung pada harga komoditi primer dan pada saat yang sama bergantung pada dana segar dari utang luar negeri.

Pada saat situasi serba tidak menguntungkan, Indonesia dirundung masalah bertubi-tubi. Apa yang terjadi dengan Indonesia? Mengapa masalah datang bertubi tubi.

Masalah alam, masalah ekonomi, keuangan, perdagangan, datang menjadi masalah secara beruntun. Tidak ada yang tau persis apa yang terjadi dan apa yang bakal terjadi sangat sulit ditebak.

Setelah masalah defisit neraca eksternal, defisit pendapatan primer, defisit migas, defisit jasa jasa, kembali masalah ekonomi lain datang. pemerintah seperti tidak tau mau berbuat apa. pemerintah sama dengan rakyat kebanyakan terkaget kaget dan tak tau apa yang terjadi :

1. Garuda bermasalah manipulasi laporan keuangan, dari untung kemudian direvisi menjadi rugi triliunan rupiah. Belum ada tindak lanjut secara hukum mengenak masalah ini.

2.  Pertamina bermasalah tumpahan minyak Balikpapan digugat KemenLH Rp. 10 triliun dalam keadaan kondisi keuangan pertamina yang memburuk, beban utang dan kewajiban yang membesar.

3. Pertamina bermasalah tumpahan minyak di blok ex British Petroleum di Karawang ONWJ dampaknya hingga kepulauan seribu diduga karena penerapan sistem grossppit sehingga perusahaan memaksakan peningkatan produksi tanpa perhitungan matang.

Artikel ini ditulis oleh: