25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 42495

Menteri Tak Berprestasi, Dahlan: Cepat Diganti Agar Tidak Menular

Jakarta, Aktual.co —  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan telah resmi mengakhiri masa jabatannya mulai hari ini, Senin (20/10). Ia mengakhiri jabatannya dengan menggelar acara perpisahan dengan direksi dan komisaris di Kementerian. Dalam acara tersebut, ia berharap menteri baru nanti bisa menempatkan jabatan yang baik bagi direktur BUMN yang berprestasi.

“Harapan saya kepada Menteri baru nanti, kalau ada direktur yang berkinerja baik, harus diberikan kesempatan untuk menjabat,” kata Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (20/10).

Menurut Dahlan, langkah tersebut bisa membuat budaya perusahaan menjadi baik. Pasalnya, kepemimpinan direksi yang baik, tentu akan berdampak baik pula kepada perkembangan perusahaan. Apalagi jika pemimpin itu sudah bisa menerapkan corporate culture.

“Direktur utama yang berprestasi yang telah ditempatkan di suatu perusahaan pelat merah sebaiknya dipertahankan. Kecuali, kalau tidak berprestasi, itu harus cepat-cepat diganti agar ketidakprestasinya tidak menular,” tegasnya.

Selain itu, dalam kesempatan perpisahannya itu, Dahlan mengakui bahwa dirinya sangat menikmati posisinya sebagai menteri BUMN.

“Selama jadi menteri, jabatan ini cukup asyik. Sejak awal dilantik menjadi menteri, saya sepakat dengan Wakil Menteri Mahmudin Yasin bahwa saya tidak akan menempatkan diri sebagai seorang menteri. Menterinya Pak Wamen dan saya sebagai non-executive chairman,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pidato Perdana Jokowi Tak Sentuh Subtansi Persoalan

Jakarta, Aktual.co — Pidato pertama Presiden terpilih Joko Widodo yang disampaikan di hadapan Sidang Paripurna MPR, hanyalah sebuah pidato yang tanpa makna. Tidak ada penekanan secara khusus, karena yang disampaikan bersifat umum.
“Seharusnya dalam pidato perdana, Jokowi mampu memberikan harapan besar kepada masyarakat, bahwa di bawah kepemimpinannya akan ada perubahan yang signifikan dari pemerintah sebelumnya,” tegas pengamat politik Rusmin Effendy menjawab wartawan menanggapi pidato Jokowi di Jakarta, Senin (20/10). 
Harusnya Jokowi bisa meniru Presiden AS Barack Hussein Obama yang berpidato untuk membawa perubahan bagi rakyat Amerika melalui American Dream.  Saat itu, Obama mampu meyakinkan rakyat Amerika memiliki seorang pemimpin perubahan yang mampu menyatukan semua golongan di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.
Menurut Rusmin, dalam pidato singkat sekitar 7 menit yang disampaikan, terkesan Jokowi tidak mempersiapkan naskah pidatonya dengan baik. Apa yang disampaikan bersifat umum dan standar, tidak menyentuh subtansi persoalan yang mendasar. Padahal, pidato perdana itu sangat menentukan sekali kualitas apa yang akan dikerjakan lima tahun kedepan.
“Secara umum, pidato itu lebih banyak bersifat mengimbau dan mengajak seluruh elemen dan komponen masyarakat untuk bekerja dan bekerja seperti petani, nelayan, pedagang pasar, pedagang asongan dan sebagainya. Bagi rakyat kecil, tanpa disuruh pun mereka harus bekerja keras untuk menafkahi hidupnya. Persoalannya, sejauhmana pemerintahan baru dibawah kepemimpinan Jokowi-JK nanti mampu memberikan kesejahteraan yang lebih baik kepada rakyat kecil, apalagi kalau sampai BBM naik,” tegas dia.

Akibat Ulah Pendukung, Myanmar Didenda USD24 Ribu

Jakarta, Aktual.co — Kemenangan tipis 1-0 tim nasional U-19 Myanmar atas Uni Emirat Arab (UAE) pada babak perempat final kejuaraan AFC U-19 Champhionship pada Jumat (17/10), harus ternodai dengan sanksi denda sebesar USD24 ribu yang diberikan oleh Federasi Sepakbola Asia (AFC).

Hukuman tersebut diberikan oleh AFC, lantaran para suporter Myanmar kegirangan hingga merangsek masuk ke dalam lapangan Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar.

“Komisi Disiplin AFC mendenda Myanmar Football Federation (MFF) sebesar USD24 ribu. Ini terkait dengan pelanggaran yang ditemukan saat pertandingan Myanmar melawan UEA di perempat final,” tulis rilis AFC yang diterima Aktual.co, Senin 20 Oktober 2014.

Selain itu, masuknya suporter melanggar standar keamanan stadion. “Selain denda, pertandingan semifinal Myanmar U-19 tidak boleh dihadiri penonton,” tutup rilis tersebut.

Pada pertandingan semi-final yang akan berlangsung hari ini, Myanmar akan bertemu dengan Qatar di stadion Thuwunna, tidak akan disaksikan secara langsung oleh pendukung Myanmar.

Artikel ini ditulis oleh:

Arus Lalin ke Arah Monas Macet Total

Jakarta, Aktual.co —Arus lalu lintas dari arah Istana Merdeka menuju Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, sore ini padat merayap dampak dari pesta rakyat yang tengah digelar untuk merayakan pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla di Lapangan Monas.
Warga yang berbondong-bondong menuju Monas, ternyata tak hanya datang dari wilayah Jakarta saja.
Dewi (20), yang ditemui Aktual.co, mengaku merupakan warga asal Cikampek, Jawa Barat. Dia datang bersama rombongan teman-temannya demi menghadiri perayaan malam ini, dan khusus untuk menonton grup band pujaannya, Slank.
Untuk itu dia rela berjalan kaki dari arah Bundaran Hotel Indonesia sampai ke Monas untuk nonton panggung Salam Tiga Jari itu.
“Saya rela-relain jalan dari HI bersama teman-teman buat lihat Slank,” kata Dewi di Jakarta, Senin (20/10).
Dari pantauan Aktual.co, petang ini jalanan dan lapangan Monas sudah dipenuhi oleh masyarakat untuk memberikan selamat kepada pasangan Jokowi-JK dan juga menonton dan mengikuti acara yang disajikan hingga pukul 22.00Wib malam nanti. 

Artikel ini ditulis oleh:

Sodorkan Nama ke KPK, Jokowi Dianggap Lakukan Kekeliruan

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co — Belum lama ini, tim Transisi Kabinet Jokowi-JK telah menyerahkan nama-nama pembantu Presiden Joko Widodo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyerahan nama-nama itu pun terkesan tertutup, sekali pun itu hak prerogatif presiden dalam memilih pembantunya.
Pengamat hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Muzakir menilai, penyerahan nama-nama pembantu presiden ke KPK merupakan kekeliruan Jokowi dalam menseleksi calon menterinya.
“Ini jelas suatu kekeliruan Jokowi meminta pendapat ke KPK, instrumennya ini bukan putusan peradilan. Melainkan seleksi para pembantunya,” kata Muzakir ketika dihubungi Aktual di Jakarta, Senin (20/10).
Dia menyebut, sekalipun KPK telah dilibatkan dalam menseleksi calon menteri, tetapi dalam prinsipnya nama yang telah disodorkan itu anggapan KPK tak ada yang menjamin semua bersih. “Kalau itu intrusmen KPK, itu sampikan kapan pun tak ada prinsipnya tak bersih. Nah itu keliruan Kemarin,” kata dia.
Jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengedepankan prinsip transparansi, maka Jokowi tak perlu merahasiakan nama-nama menterinya. Karena bagaimana pun, jika itu disebut untuk menjaga nama baik tak tepat. “Harus siap kan itu, masak dengan seleksi malu. Untuk apa jadi menteri,” kata dia lagi.
Sebelumnya, Deputi Tim Transisi Eko Sandjojo menyampaikan, proses seleksi calon menteri Jokowi-Kalla akan melibatkan KPK serta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
Nama-nama yang lolos seleksi wawancara nantinya akan diserahkan kepada KPK untuk diuji rekam jejak dan integritasnya. Tim transisi berharap, menteri-menteri Jokowi-Kalla yang terpilih nantinya memiliki rekam jejak yang bersih.
Jokowi hingga saat ini belum mengumumkan susunan kabinetnya. Dia baru menyampaikan bahwa kabinetnya akan berisi 33 kementerian, termasuk empat kementerian koordinator. Sebanyak 15 menteri di antaranya akan diberikan kepada partai politik pendukung. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu
Nebby

Bertandang ke Papandayan

Jakarta, Aktual.co — Papandayan, gunung yang terletak di Kabupaten Garut ini menjadi magnet buat para pendaki. Kecantikan alam membuat pendaki dan masyarakat umum berduyun-duyun menyambangi gunung berketinggian 2665 meter di atas permukaan laut. Sementara kalangan meyakini Papandayan berarti pandai besi. Gunung ini diduga menjadi ‘markas’ dari pandai besi di masa lalu.
Secara umum, ada beberapa spot yang menarik di gunung ini. Setelah mendaftar di pos pertama, pendaki akan disuguhi dengan keindahan kawah gunung. Bau belerang menjadi khas dari spot ini.
Kemudian, pendaki juga bisa menikmati eksotisme hutan mati. Hutan mati terbentuk dari letusan gunung, dan menyisakan batang-batang kayu. Lalu, pendaki bisa juga melihat hamparan luas pohon edelweis alias bunga abadi di Tegal Alun.
Pengelolaan perizinan di Gunung Papandayan pun lumayan profesional. Ini terbukti dengan akses masuk gunung yang mudah, kebersihan gunung dan keramahan para pengelola perizinan.
Salah satu relawan, Opik mengatakan, memang pemerintah dan warga berpartisipasi dalam pengelolaan gunung. Pemerintah diwakili oleh BKSDA dan warga yang mengorganisir diri secara swadaya.
“Ya kalau untuk saat ini dari warga yang lebih berperan. Pemerintah belum maksimal. Contohnya, pemerintah belum serius mengelola peraturan, seperti bagaimana seharusnya warung-warung yang ada di sini dilokalisir. Padahal di pos 1, mereka memungut tiket, lalu uangnya masuk ke PNPB (pendapatan negara bukan pajak),” sambungnya kepada Aktual.co, beberapa waktu lalu.
Dalam perbaikan sarana umum, Opik juga mengatakan, pemerintah seperti ogah-ogahan. Suatu saat, Opik dan rekan-rekannya sempat mengajukan perbaikan musholla dan toilet di pos 2 Ghoberhoet. Namun, pemerintah bilang, “Nantilah, anggarannya belum ada.”
Padahal, pengunjung yang naik ke Papandayan lumayan besar. Di bulan Agustus saja ada delapan ribu pendaki yang bertandang. Kalau setiap rombongan dikenakan biaya Rp20 ribu, maka pendapatannya lumayan besar.
Opik mengaku warga juga aktif menjaga kebersihan gunung. Dalam kurun waktu tertentu sering dilakukan operasi bersih. “Papandayan bersih juga karena warga. Anak-anak (volunter) selalu menjaga kebersihan, dari gunung sepi, sampai sekarang ramai. Apalagi, anak-anak menggantungkan hidup dari sini,” tambahnya. 
Tak hanya itu, volunter juga rajin melakukan konservasi penanaman pohon dan mengidentifikasi ekosistem yang ada di gunung ini. Hal ini dilakukan agar tercipta keseimbangan alam. Untuk proses identifikasi, juga menjadi penting agar pendaki Indonesia bisa tahu apa saja yang dimiliki gunung ini. “Jadi tidak lagi harus ke luar negeri untuk mencari data,” tambah Opik.
Potensi flora di dalam kawasan gunung Papandayan diantaranya Pohon Suagi (Vaccinium Valium), Edelweis (Anaphalis Javanica), Puspa (Schima Walichii), Saninten (Castanea Argentea), Pasang (Quercus Platycorpa), Kihujan (Engelhardia Spicata), Jamuju (Podocarpus Imbricatus ) dan Manglid (Magnolia). 
Sedangkan potensi fauna kawasan ini diantaranya Babi Hutan (Sus Vitatus), Trenggiling (Manis Javanicus), Kijang (Muntiacus Muntjak), Lutung (Trachypitecus Auratus) serta beberapa jenis burung antara lain Walik (Treron Griccipilla) dan Kutilang (Pycononotus Aurigaste).
Terpisah, salah satu pendaki Olfi, mengatakan, secara umum pengelolaan gunung Papandayan lumayan oke. Lihat saja infrastruktur jalan yang sudah menunjang taman wisata alam ini.
“Kita sih ke Papandayan main saja. Di kampus kan banyak rutinitas, nah sekarang kita cari suasana baru. Kalau untuk pengelolaan sudah bagus. Dari sisi jalan sudah baik, dari pertigaan Cisurupan sampai ke pos 1 sudah bagus. Berbeda dengan dua tahun lalu sudah yang masih buruk. Toilet sudah bagus,” kata pendaki perempuan yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) ini.
Soal penarikkan tiket masuk, Olfi mengaku tidak tahu jika mengalir sebagai PNBP. Ia juga tidak paham pengelolaannya seperti apa.
Terlepas ketidaktahuan Olfi, ada baiknya jika dilakukan transparansi dalam pengelolaan dana. Ini harus dilakukan untuk menghindari saling curiga antar pihak terkait. Bukan hanya itu, transparansi dilakukan agar pengelolaan Papandayan lebih baik lagi.

Artikel ini ditulis oleh:

Warnoto

Berita Lain